Musabaqah Tilawatil Quran 2014

Bupati Natuna Ilyas Sabli Rindu Berdiri di Atas Panggung

Kafilah dari ujung utara Kepri, Kabupaten Natuna hanya bisa mensyukuri dalam diam.

Tribunnewsbatam.com/Muhammad Ikhsan
Bupati Natuna, Ilyas Sabli saat berdialog dengan ribuan guru dalam peringatan Hari Guru Nasional, di Gedung Serbaguna Mesjid Agung Ranai, Senin (25/11/2013) pagi. 

Laporan Wartawan Tribun Batam, Muhammad Ikhsan

NATUNA, TRIBUN - Malam itu, Senin 21 Mei 2012, hembusan angin pesisir pantai Trikora cukup sejuk. Astaka megah MTQ di Desa Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan jadi saksi 'kedigdayaan' Kafilah Karimun dalam perhelatan MTQ ke-IV Provinsi Kepri dengan raihan poin 97.

Namun, di pojok sana, kafilah dari ujung utara Kepri, Kabupaten Natuna hanya bisa mensyukuri dalam diam.

Seperti terlupakan di tengah kegembiraan syukur kafilah dari daerah lainnya di Kepri. Namun setidaknya mereka sudah berjuang saat itu.

MTQ Provinsi Kepri IV tahun 2012 tentu jadi kenangan pahit bagi kafilah Natuna. Cuma bermodalkan 10 poin di akhir penyelenggaraan, kabupaten berslogan 'rantau sakti laut bertuah' ini berada di posisi buncit.

Bahkan di bawah 'adiknya' Kabupaten Kepulauan Anambas yang bertengger santai di posisi enam dengan jumlah poin 14.

Di bawah jawara Karimun, tuan rumah Kabupaten Bintan agaknya sedikit menyesal sebagai runner-up dengan jumlah nilai 88. Kota Batam harus puas turun kelas ke peringkat tiga dengan nilai 77.

Disusul Kota Tanjungpinang dengan nilai 34 di posisi empat dan Kabupaten Lingga dengan jumlah nilai 21.

Karimun pun kini jadi tuan rumah. Ambisi besar mempertahankan gengsi musabaqah pun diusung Bupati Nurdin Basirun di MTQ V tahun ini. Akankah peta kekuatan kafilah MTQ berubah?

Yang jelas, Bupati Natuna Ilyas Sabli berharap kafilah Natuna harus bisa menampilkan potensi terbaik dalam diri. Sekitar 44 kafilah yang akan bertanding dengan berbagai keterbatasan, pasalnya tidak semua cabang yang diikuti.

Bukannya iri melihat kepala daerah lainnya tersenyum dengan piagam MTQ di akhir penyelanggaraan, namun Ilyas mengaku rindu berdiri di panggung dengan prestasi Kafilah-kafilah mutiara dari ujung utara ini.

"Kami hanya targetkan jangan sampai ke nomor belakang lagi. Kita akui daerah ini belum pernah ngirim kafilah yang bertanding lengkap di semua cabang. Saya sebenarnya pengen sekali naik di panggung itu ambil piagam.

Tapi memang tahun ini masih berat," curhatnya saat menunggui kafilah yang akan berangkat ke Batam di Lanud Ranai, Rabu (19/3/2014) siang.

Namun Natuna memang sudah nampak berjuang dari awal. Buktinya, walau sempat terkendala penerbangan Sky Aviation yang mendadak cancel, Kafilah tetap diterbangkan ke Batam. Pemkab mencarter pesawat Boeing 737 milik maskapai Sriwijaya Air dengan sistem blok seat.

"Kita harus tetap berangkat," ujar Ilyas, yang saat itu memakai seragam batik Natuna warna biru sama dengan para kafilah lainnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved