Siswi SD Juan Harapan Batam Diculik
Anggota DPR-RI Kunjungi Livia dan Minta Guru Lalai Diberi Sanksi
Livia dari sekolah sudah menolak dijemput pelaku. Namun gurunya malah suruh mengikuti saja, karena orangtuanya mengalami kecelakaan kerja.
tribunnews batam/zabur
Korban penculikan Livia bersama kedua orangtuanya Marida Hutahaean dan Sihar Sihalo saat ditemui di kediaman mereka, Sagulung, Batam, Rabu (10/12/2014).
Laporan Tribunnews Batam, Zabur Anjasfianto
TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM- Livia Wirdyna (8) korban penculikan dinilai anak yang pintar oleh anggota DPR RI, Dwi Ria Latifah, saat mengunjungi rumahnya di Griya Batu Aji Asri Blok I-3 No 16 RT 002 RW 018, Kelurahan Sei Langkai, Kecamatan Sagulung, Jumat (12/12/2014).
Anggota DPR RI dari dapil Kepri itu didampingi, Eri Syahrial Komisioner Komisi Pengawasan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri dan Tumbur M Sihaloho anggota DPRD Batam.
"Livia anak yang pintar, dia berani menolak pemberian pelaku penculikan baik makanan ataupun obat. Bahkan Livia juga sempat berpura-pura berbicara dari handpone pelaku, bahwa yang menghubunginya itu adalah orangtuanya, padahal polisi dan gurunya,"kata Dwi yang mengobrol dengan Livia.
Menurutnya, Livia dari sekolah sudah menolak dijemput pelaku. Namun gurunya malah suruh mengikuti saja, karena orangtuanya mengalami kecelakaan kerja.
Seharunya guru harus konfirmasi kembali ke orangtua Livia apakah benar ayahnya kecelakaan. Apalagi, adiknya juga sekolah di SD Juan Harapan, namun kenapa hanya Livia saja yang dijemput.
"Ini kelalaian guru. Kejadian ini harus jadi pelajaran mahal bagi guru-guru dan sekolah. Daerah kita ini, sangat rawan terhadap penculikan, baik di Kepri terutama Batam," kata Dwi.
Bagi guru yang lalai harus diberi sanksi oleh pihak sekolah untuk lebih berhati-hati kedepannya. Kepada guru Dwi mengimbau kepada guru agar jangan mudah percaya jika ada orang yang tidak dikenal datang menjemput siswanya. Peristiwa yang menimpa pelajaran SD Juan Harapan ini, menjadi pelajaran kepada sekokah yang ada di Kepri terutama Batam.
"Ya ini jadi pelajaran buat saya. Saya juga punya anak. Kepada guru jangan mudah melepas anak saat dijemput orang lain. Mudah-mudahan jadi pelajaran juga untuk sekolah lain,"katanya.
Berita Terkait