Demo Warga ke PLN Tanjungpinang

Ahli: PLN Tanjungpinang Tak Punya Standera Operasional dan Ahli Listrik

"Saya katakan bahwa sistem kelistrikan yang dikelolah PLN dan mitranya sangat tidak sesuai standar operasionalnya. Mereka hanya asal-asalan saja."

tribunnews batam/thomm
Warga Tanjungpinang menggelar unjuk rasa di depan kantor PLN Tanjungpinang, Kepuluan Riau (Kepri), Senin (16/3/2015). 

Laporan Tribunnews Batam, Thomm Limahekin

TRIBUNNEWSBATAM.COM, TANJUNGPINANG- Yosrizal, ahli mesin listrik mengeluarkan pernyataan yang mencengangkan tentang sistem kerja PLN dan mitranya dalam menangani listri di area Tanjungpinang dan sekitarnya.

Dia mengatakan, sistem kelistrikan yang dikelola PLN dan mitranya tidak sesuai standar operasional.

"Saya katakan bahwa sistem kelistrikan yang dikelolah PLN dan mitranya sangat tidak sesuai standar operasionalnya. Mereka hanya asal-asalan saja pasang listrik. Tidak heran sistem kelistrikan di Tanjungpinang tidak berjalan baik," ungkap Yosrizal dalam sebuah konferensi pers usai meninjau sistem intalasi listrik yang dibangun PLN dan Mitranya CV Fortuna Abadi di Air Raja, Minggu (29/3/2015) siang.

Yosrizal mengutarakan beberapa contoh praktis yang menyatakan bahwa PLN dan mitranya tidak berkompeten mengelola listrik di Tanjungpinang. Ketika meninjau, dia melihat ada tiga unit mesin pembangkit baru bermerk Carterpillar yang dipasang oleh pegawai CV Fotuna Abadi.

Namun, dua unit mesin lama yang dipakai untuk mendukung mesin baru justru tidak diketahui catatan kerjanya.

"Saya tanya catatan kerja mesin yang lama itu, mereka malah tidak tahu. Nah, ini bahaya. Karena biasanya catatan kerja mesin itu diperlukan untuk mengetahui berapa lama mesin itu sudah beroperasi dan kapan akan berakhir," ujar ahli mesin yang kini dikontrak oleh Petronas Malaysia tersebut.

Permasalahannya tidak terletak di situ saja. Yosrizal juga menemukan bahwa PLN dan mitranya tidak memiliki buku petunjuk pemasangan instalasi dan sistem kerja listrik yang ada di Air Raja. Petunjuk pemasangan instalasi dan sistem kerja listrik hanya dicatat di white board (papan putih_red) dengan spidol yang mudah terhapus.

"Ini sistem kerja apa. Dalam perusahaan resmi, apalagi selevel BUMN, PLN dan mitranya harus memiliki buku petunjuk sistem kelistrikan yang ada di situ, dan bukan hanya ditulis di white board," tegas Yosrizal.

Yang lebih mengejutkan Yosrizal lagi adalah PLN dan mitranya tidak memiliki ahli listrik yang bisa mengetahui secara lengkap seluk beluk listrik yang ada di Air Raja. Semua petugas yang dipekerjakan di pusat pembangkit listrik itu hanya bekerja sesuai dengan pengalaman dan tak tahu hal yang lebih detail tentang kelistrikan.

"Saya yakin, kalau sistem kerja PLN dan mitranya terus seperti ini maka listrik akan padam terus dan masalah listrik tak akan teratasi," tandas Yosrizal lagi.

Yosrizal memang sengaja didatang oleh Solidaritas Masyarakat Peduli Aksi PLN di bawah koordinator Andi Cori Fatahuddin. Dalam konferensi pers itu, Cori mengaku mendatangkan Yosrizal untuk memantau sistem kerja PLN yang berjanji akan menyelesaikan masalah listrik di Tanjungpinang sebelum Senin (6/4) mendatang.

"Saat ini daya listrik kita kekurangan 9 megawatt. CV Fortuna Abadi katakan sudah ada 4 megawatt yang masuk ke sistem. Itu berarti masih ada 5 megawatt yang harus mereka kejar selama satu pekan mendatang. Menurut informasi mesinnya baru masuk malam ini. Tetapi ahli listrik ini katakan bahwa tidak mungkin PLN dan mitranya memasang listrik secepat itu. Dia yakin, masalah listrik ini tidak akan teratasi sesuai batas waktu," jelas Cori.

Namun, Cori dan kawan-kawan mengaku tidak mau peduli dengan alasan PLN kalau sampai pada Senin (6/4) mendatang, listrik di Tanjungpinang masih bermasalah. Dia berjanji akan menggerakkan massa dalam jumlah yang banyak dan membuat perhitungan dengan PLN.

"Kami tidak mau peduli. Kami harus bertanggung jawab kepada masyarakat. Kalau Senin (6/4) ini listrik belum beres maka kami akan jalan apa yang dikatakan Pak Gubenur Kepri HM Sani saat menandatangani kesepakatan dengan PLN. Pak Sani serahkan PLN kepada masyarakat dan di situlah kami akn turun. Kami tidak peduli lagi mau masuk penjara atau apa. Pokoknya listrik di Tanjungpinang tidak bermasalah lagi sesuai batas waktu yang ditentukan," tegas Cori sambil menginformasikan bahwa PLN sempat mengajak makan bersama namun ditolak olehnya dan kawan-kawannya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved