Demo Warga ke PLN Tanjungpinang
"Mengapa Banyak TNI di Kantor PLN? Kami Datang Tagih Janji Bukan Buat Onar"
Tidak seperti hari-hari sebelumnya, pada Rabu pagi tadi kantor PLN Tanjungpinang dijaga sejumlah anggota TNI.
Laporan Tribunnews Batam, Thomm Limahekin
TRIBUNNEWSBATAM.COM, TANJUNGPINANG- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) area Tanjungpinang sepertinya agak ketakutan menghadapi massa Solidaritas Masyarakat Peduli Aksi PLN yang datang lagi, Rabu (22/4/2015).
Tidak seperti hari-hari sebelumnya, pada Rabu pagi tadi kantor PLN Tanjungpinang dijaga sejumlah anggota TNI untuk mengamankan kantor yang terletak di daerah Bakar Batu tersebut.
Prajurit TNI sudah tampak bersiaga di halaman kantor PLN sebelum solidaritas masyarakat ini datang.
Namun, kehadiran sejumlah anggota TNI sebagai pasukan pengamanan ini membuat solidaritas masyarakat bertanya.
Spontan saja para penggerak solidaritas itu langsung menanggapinya secara agak negatif.
"Kami datang untuk menagih janji PLN dengan kami dan Pak Gubernur beberapa bulan lalu!" tegas Raja Mansyur Razak, seorang penggerak solidaritas masyarakat saat berada di dalam ruang pertemuan kantor PLN.
"Mati hidup kami ada di tangan Allah. Kami heran, kok banyak sekali pihak lain yang datang. Kami tidak mau diadukan dengan aparat lain. Untuk apa aparat ini ada," sambung Andi Cori Fatahuddin, koordinator Solidaritas Masyarakat Peduli Aksi PLN.
Cori kemudian mempertanyakan kehadiran anggota TNI yang mengawal kantor PLN. Dia mengaku heran mengapa PLN sampai memakai jasa anggota TNI untuk menghadapi solidaritas masyarakat tersebut. Sebab, solidaritas masyarakat itu datang sebagai warga sipil bukan kumpulan para pengacau.
"Bapak-bapak dari TNI, saya minta maaf. Saya heran mengapa bapak-bapak banyak sekali ada di sini. Kami datang bukan sebagai masyarakat, bukan pengacau sehingga kami dihadapkan dengan pengamanan seperti ini," kata Cori.
"Kalau kami hadir sebagai pengacau, sebut saja. Silahkan tangkap dan penjarakan kami. Kami tidak takut. Sebab, mati dan hidup kami di tangan Allah. Kami datang untuk menuntut hak kami," tegas Cori lagi. (Thom, Heny, Hasmi)