Demo Warga ke PLN Tanjungpinang
Warga Kesal Bertemu Managemen PLN Dikawal TNI Bersenjata AK-47
Massa solidaritas masyarakat itu begitu terkejut dan kesal ketika melihat puluhan anggota TNI AL sudah berjaga di halaman kantor PLN.
Laporan Tribunnews Batam, Thomm Limahekin
TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM - Solidaritas Masyarakat Tanjungpinang Peduli Aksi PLN mendatangi lagi kantor PLN Area Tanjungpinang dan sekitarnya di jalan Bakar Batu, Rabu (22/4/2015) siang.
Mereka datang untuk menuntut janji PLN terkait tidak ada lagi pemadaman listrik.
Solidaritas masyarakyang dipimpin oleh Andi Cori Fatahuddin itu datang dengan santun.
Mereka berniat hendak berdialog dengan pelaksana tugas (plt) Manager PLN Majuddin dan mempertanyakan mengapa pemadaman listrik terus berlanjut.
Padahal, Majuddin pernah berjanji akan mengatasi pemadaman listrik tersebut sebelum 6 April 2015.
Namun, solidaritas masyarakat itu begitu terkejut dan kesal ketika melihat puluhan anggota TNI AL sudah berjaga di halaman kantor PLN.
Para prajurit itu tidak cuma berseragam lengkap, tetapi juga dilengkapi senjata AK-47 yang sudah disiapkan di pos jaga kantor PLN.
"Kami kecewa dengan anggota TNI AL ini. Mereka terdiri dari prajurit marinir, provos dan Pomal. Mereka bahkan siapkan senjata AK-47 yang sudah disiapkan di pos jaga. Kok kami dikawal dengan senjata AK-47. Padahal kami datang dengan baik-baik, tidak buat tindakan anarkis. Kami juga tidak bawa apa-apa," ungkap Cori kepada awak media dengan nada kesal.
Kekesalan itu diungkapkan Cori dan kawan-kawan saat berada di ruang rapat kantor PLN. Kepada Majuddin, solidaritas masyarakat itu kemudian melampiaskan kekesalan mereka.
"Kami datang untuk menagih janji PLN dengan kami dan Pak Gubernur beberapa bulan lalu!" tegas Raja Mansyur Razak, seorang penggerak solidaritas masyarakat ini saat berada di dalam ruang pertemuan kantor PLN.
"Mati hidup kami ada di tangan Allah. Kami heran, kok banyak sekali pihak lain yang datang. Kami tidak mau diadukan dengan aparat lain. Untuk apa aparat ini ada," sambung Cori lagi.
Berulang kali Cori mempertanyakan kehadiran anggota TNI yang mengawal kantor PLN.
Dia mengaku heran mengapa PLN sampai memakai jasa anggota TNI untuk menghadapi solidaritas masyarakat tersebut. Sebab, solidaritas masyarakat itu datang sebagai warga sipil bukan kumpulan para pengacau.
"Bapak-bapak dari TNI, saya minta maaf. Saya heran mengapa bapak-bapak banyak sekali ada di sini. Kami datang bukan sebagai masyarakat, bukan pengacau sehingga kami dihadapkan dengan pengamanan seperti ini," kata Cori.