Pilgub Kepri 2015

30 Surat Suara Pilgub Kepri di Karimun Rusak, Ini Penyebabnya

Sebanyak 30 surat suara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kepridi Kabupaten Karimun rusak.

Surat suara Pilgub Kepri untuk Kabupaten Karimun dibuka KPU dengan disaksikan Panwaslu dan polisi, Jumat (30/10/2015). 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, KARIMUN - Sebanyak 30 surat suara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kepridi Kabupaten Karimun rusak.

Sebanyak 28 diantaranya ditemukan terkena bercak tinta.

Dua surat suara lainnya rusak karena robek.

Puluhan surat suara yang rusak tersebut diketahui setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karimun melakukan proses penyortiran selama tiga hari, tepatnya sejak Jumat (30/10) hingga Minggu (1/11/2015) lalu.

"Datangnya Kamis (29/10) kemarin. Setelah kita sortir selama tiga hati, ada dua surat suara koyak dan 28 lainnya kena bercak tinta," papar koordinator logistik KPU Kabupaten Karimun, Ismail, Senin (2/11/2015).

Setelah dipisahkan, surat suara yang sebelumnya berjumlah 178.487 menjadi
178.457. Untuk Kabupaten Karimun sendiri surat suara yang dibutuhkan sebanyak 178.462.

"Kebutuhan itu jumlah DPT (Daftar Pemilih Tetap) ditambah 2,5 persen. Jadi sekarang masih kurang," papar Ismail.

Untuk menutupi lima lembar kekurangannya, KPU Kabupaten Karimun tengah berkoordinasi dengan KPU Provinsi Kepri.

Apabila diputuskan surat suara yang terkena bercak tinta dapat digunakan, maka kekurangan tersebut dapat ditutupi.

"Bagaimananya kita masih tunggu keputusan KPU provinsi. Kalau bisa dipakai kita punya kelebihan 23 lembar," lanjut Ismail.

Mulai Senin pagi KPU Kabupaten Karimun sudah mulai melakukan proses pelipatan surat suara dengan menggunakan jasa 60 warga di gudang logistik KPU.

Rencananya pelipatan akan dilakukan dalam tiga hari kedepan.

Sementara itu, Ketua KPU Ahmad Sulton menyebutkan, untuk menghindari terjadinya kecurangan yang terjadi pada proses pelipatan ini, pihaknya meningkatkan keamanan serta penjagaan.

Warga yang bertugas melipat surat suara diberi tanda pengenal khusus.

Semua yang keluar masuk gudang logistik akan diperiksa oleh petugas keamanan.

"Akses keamanan dipeketat. Setiap hari ada delapan orang polisi khusus menjaga ini ditambah panwaslu. Pelipatan dimulai dari pukul delapan pagi sampai jam lima sore," terang Sulton. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved