Direktur di BP Batam Diduga Gabung ISIS

Djoko di Mata Tetangga "Bapak Baik dan Ramah, Istrinya Tertutup dan tak Dikenal Warga"

"Istrinya tertutup, tidak pernah bergaul. Bahkan bisa dikatakan orang disekitar sini tidak mengenal istrinya,"kata tetangga Djoko lagi.

Istimewa/FB DWi Djoko Wiwoho
Dwi Djoko Wiwoho dan keluarga besarnya 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM- Di mata tetangga, Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Badan Pengusahaan Kawasan Batam, Dwi Djoko Wiwoho, yang diduga bergabung dengan organisasi Negara Islam atau ISIS di Suriah, adalah sosok orang yang dikenal berkepribadian baik.

Seorang tetangga Djoko di Perumahan Kartini, Sekupang, Batam, menceritakan, selama ini Djoko dikenal baik, tetapi tidak terlalu dekat dengan warga sekitar.

"Kalau pak Djokonya baik, ramah juga," lanjutnya.

Namun dia menambahkan, untuk istri Djoko, orangnya memang terkesan sangat tertutup.

Bahkan, menurut tetangga Djoko yang tidak mau disebutkan namanya itu, istri Djoko tidak mau bergabung sama masyarakat sekitar.

"Istrinya tertutup, tidak pernah bergaul. Bahkan bisa dikatakan orang disekitar sini tidak mengenal istrinya,"kata tetangga Djoko lagi.

Ia menambahkan, keluarga Djoko terakhir berpamitan kepada warga karena hendak melaksanakan ibadah Umroh ke Tanah Suci, pada akhir Agustus lalu.

Mulai saat itu, Djoko dan keluarganya tidak pernah muncul lagi di rumahnya.

"Terakhir, mereka minta izin hendak melaksanakan Umroh. Tetapi sampai saat ini tidak ada kabar," terang tetangga Djoko yang ditemui Tribun Batam, Kamis (5/11/2015).

Saat berangkat, tambahnya, Djoko membawa ketiga anaknya, yaitu (NA),(DA) dan (TA).

"Mereka berangkat semua,"katanya.

Dari pantauan Tribun Batam di kediaman Djoko, rumahnya tertutup rapat dengan pagar dikunci.

djoko

Foto: Rumah kediaman Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Badan Pengusahaan Kawasan Batam, Dwi Djoko Wiwoho yang terletak di Perumahan Kartini, Sekupang, Batam.

Rumah tersebut bewarna kuning dengan pintu pagar dari teralis besi bewarna coklat.

Dari luar tampak ada dua mobil bernomor polisi BP 1867 ZI warna putih dan BP 1912 ZQ warna hitam terparkir.

Tetangga Djoko mengatakan, rumah tersebut masih milik Djoko dan belum dijual.

Saat ini kondisinya memang kosong.

Namun, supir Djoko yang tidak tinggal di rumah tersebut, biasanya datang sore hari atau kadang juga tidak tentu.

"Kalau rumahnya belum dijual, ada kok supirnya. Tetapi tidak tinggal disini, biasanya datangnya, sore tetapi tidak tentu juga," kata tetangga Djoko yang tidak bersedia namanya disebutkan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved