KALEIDOSKOP KEPRI 2015

Cegat Mobil Pakai Senjata Api, Rampok Bersebo Kuras Harta Korbannya

Pelaku akhirnya mengeluarkan senpi dan memecahkan kaca mobil korban lalu menodongkan senjata.

zoom-inlihat foto Cegat Mobil Pakai Senjata Api, Rampok Bersebo Kuras Harta Korbannya
FOTO IST/ INTERNET
Ilustrasi perampokan bersenjata api

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Wati (30), pengelola toko sembako Sahabat di Kampung Tua, Punggur, Kecamatan Nongsa, tak menyangka nyawanya menjadi pertaruhan ketika hendak menyetorkan uang ratusan juta rupiah ke bank, Senin (16/2/2015) pagi.

Wati dirampok kawanan penjahat di Jalan Raya Punggur, tepatnya di depan tempat pembuangan akhir (TPA) Punggur, sekitar pukul 08.00 WIB.

Pelaku berjumlah tiga orang itu sempat memepet laju mobil yang ia kendarai dan langsung menodongkan senjata api. Mereka kabur dengan merampas uang hasil usaha Rp 235 juta.

"Pelakunya ada tiga orang, semuanya menggunakan sebo (topeng)," kata Kapolsek Nongsa Kompol Arthur Sitindaon melalui Kanit Reskrim Polsek Nongsa, Iptu Holoan. Pihaknya kini masih mendalami kejadian untuk menguak pelakunya.

Holoan menjelaskan, pagi itu Wati yang dipercaya bos toko mengelola keuangan, bermaksud hendak menabung uang hasil penjualan di toko itu ke bank di wilayah Batam Centre. Ia seorang diri mengendarai mobil Proton miliknya.

Di depan area Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjungkasam, Wati sempat terpikir ketika melihat sebuah mobil Toyota Avanza warna hitam sedang parkir di tepi jalan. Namun ia belum curiga itu mobil kawanan perampok.

Setelah Wati melintas dengan mobil Proton BP1031DP miliknya, Avanza tersebut kemudian mengejar.
Tepat di depan TPA Punggur mobil korban dipepet hingga tak bisa lewat. Ia kemudian terpaksa berhenti karena dipepet oleh Avanza tersebut.

Tiba-tiba, para pelaku keluar menggunakan sebo sambil mengetuk-ngetuk kaca mobil Wati. Perempuan itu hanya diam dan memilih terus bertahan di dalam mobil.

"Korban tidak mau membuka kaca mobilnya. Terus diam di dalam karena ketakutan, " kata Holoan.

Pelaku akhirnya mengeluarkan senpi dan memecahkan kaca mobil korban lalu menodongkan senjata.

Wati digertak dan diminta untuk menyerahkan uang yang dibawanya. mobil. Karena sangat ketakutan, Wati segera menyerahkan semua uang yang dibawanya.

"Menurut pengakuan korban, kejadiannya hanya sebentar saja. Todongkan senpi langsung pergi. Hanya soal senjata apinya asli apa palsu, kami juga belum tahu," ungkap Holoan.

Menurut pengakuan korban, saat itu dirinya tak sempat meminta tolong. Pasalnya jalanan sepi, dan tak ada kendaraan yang melintas. Setelah kejadian tersebut, Wati langsung melaporkannya ke Mapolsek Nongsa.

Jajaran kepolisian dari Polsek Nongsa dibantu anggota Polresta Barelang langsung menyebarkan anggotanya untuk memburu pelaku.

"Kami langsung bergerak mencari informasi, masih kita lidik," katanya.

Mengenai siapa pelaku perampokan tersebut polisi belum memastikannya. Namun, kata Holoan, perampokan tersebut ada kemungkinan juga melibatkan orang dalam.

Indikasinya, pelaku mengetahui dengan jelas korban pagi itu ke bank membawa banyak uang. Bahkan sempat ditunggui di jalanan sebelum melakukan eksekusi. "Bisa saja orang dalam terlibat," ujarnya.

Polisi pun memeriksa CCTV yang berada di Toko Sahabat. Tetapi tidak ada rekaman yang terlihat. "Tak terekam adanya mobil pelaku di sekitar toko. Namun kasus ini terus kami dalami," tegas Holoan.

Beberapa pekerja Toko Sahabat yang ditemui enggan memberikan keterangan terkait perampokan tersebut. Bahkan mengelak kalau tidak mengetahui adanya perampokan.

"Nggak tahu, nggak ada. Watinya juga belum pulang," ujar pekerja toko.

Toko sembako itu pada Senin siang tampak beraktivitas seperti biasa. Aktivitas berlangsung normal.

Sementra itu mobil korban yang sempat dipecah kaca samping terlihat terparkir di Mapolsek Nongsa. Mobil masih tetap teronggok dengan kondisi kaca depan dan tengah hancur. (Tribun Batam/alv)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved