KALEIDOSKOP KEPRI 2015

Digerebek Satpol PP Saat Main Game Online, Pelajar Ini Histeris Sambil Menangis

Seorang bocah laki-laki yang awalnya sudah menangis ketakutan, semakin keras tangisnya karena tak mampu menjawab.

zoom-inlihat foto Digerebek Satpol PP Saat Main Game Online, Pelajar Ini Histeris Sambil Menangis
Tribun Batam/ Hadi Maulana
Dok - Razia Pelajar diWarnet oleh Satpol PP Pemko Batam

Fir mengaku sudah meminta izin kepada orangtuanya sebelum pergi bermain warnet. Masih mengenakan pakaian mengaji, Fir mengaku ke warnet untuk mengisi waktu yang tersisa sebelum masuk sekolah pukul 13.00 WIB.

"Kalau nggak ada uang nggak ke warnet. Tadi sudah bilang sama Mamak, dikasih Rp 2.000 untuk main sebentar sebelum ke sekolah," ucap warga Batuaji itu.

Yanuar, Kepala SDN 01 hanya bisa mengelus dada. Pria yang datang dengan beberapa rekan guru lainnya terkejut mendapat informasi anak didiknya ada yang tertangkap saat razia Satpol PP Kota Batam.

"Iya mereka memang masuk siang. Untuk kelas tiga dan empat masuknya jam satu siang," ujar Yanuar.

Yanuar mengatakan, dirinya baru saja mengingatkan siswa-siswinya pada upacara pagi untuk tidak berkeliaran di warnet maupun tempat lain saat jam pelajaran.

"Baru saya sampaikan tadi pagi ke anak-anak, kalau mereka sudah tertangkap razia, pasti yang dipanggil sekolah, membuat malu guru dan kepala sekolah. Eh, ternyata benar yang saya katakan," kata Yanuar.

Yanuar mengatakan, dirinya dihubungi tim Satpol PP untuk menjemput anak didiknya tersebut. Rencananya, keempat siswa SD 01 yang dijemput itu akan langsung dibawa ke sekolah untuk belajar.
"Sudahlah, Nak, jangan nangis, tak ada yang marah. Bapak kan sudah sering ingatkan di jam pendidikan karakter," kata Yanuar menenangkan siswanya yang terus menangis.

M Teddy Nuh, Kabid Penegakan Perundang-undangan Daerah (PPUD) Satpol PP mengatakan, ada 41 orang anak yaang terjaring razia kemarin. Sebanyak 29 anak pelajar SMA, 5 pelajar SMP, dan 7 pelajar SD.

"Mereka masih pakai baju sekolah semua. Kami ingatkan supaya masyarakat, orangtua, dan sekolah bisa mengontrol anak-anak ini supaya tidak berkeliaran di jam sekolah," tutur Teddy.

Satpol PO juga memberikan teguran pertama bagi pemilik Warnet dalam razia di kawasan Sagulung dan Batuaji tersebut.

"Kami sudah tegaskan supaya mereka jangan menerima anak-anak, apalagi yang berpakaian sekolah masuk warnet. Kami sudah tempelkan juga ketentuannya. Sekarang baru teguran pertama. kalau masih bandel, kita cabut izinnya," katanya.(Tribun Batam/ane)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved