Pasca Didemo Warga, PT Saipem Paparkan Komposisi Tenaga Kerja Asing dan Lokal
Pemkab Karimun menggelar rapat koordinasi perihal tenaga kerja di PT Saipem, Senin (15/2/2016) mulai sekitar pukul 09.30 WIB.
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, KARIMUN - Merespon aksi unjuk rasa warga yang mengatasnamakan diri Forum Anak Karimun Bersatu (FAKB) di kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Karimun, pekan lalu, Pemkab Karimun langsung menggelar rapat koordinasi perihal tenaga kerja, Senin (15/2/2016) mulai sekitar pukul 09.30 WIB.
Baca: Puluhan Pemuda Karimun Unjuk Rasa Minta PT Saipem Memberi Pekerjaan Warga Tempatan
Rapat tersebut dihadiri langsung Bupati Karimun, Aunur Rafiq, Kadisnaker Ruffindy Alamsjah, Kepala BP Kawasan Karimun Cendra Nawazir.
Turut hadir petinggi dari dua perusahaan besar di Karimun yakni Ersno dari PT Saipem Indonesia Karimun Branch (SIKB), perusahaan instalasi lepas pantai (offshore) asal Italia dan Febrianti perwakilan PT Oil Tanking asal Jerman.
Dalam presentasinya, Nanang Manager Human Research and Development (HRD) PT SIKB mengatakan medio Februari 2016, ada total 4.878 pekerja di PT SIKB.
Rinciannya asing 613 orang atau 13 persen, Indonesia 4.265 atau 87 persen.
Pekerja lokal yakni dari Desa Pangke 368 atau 9 persen dan daerah lainnya di Kabupaten Karimun 2.118 atau 50 persen dan non Karimun 1.779 atau 42 persen.
"Ada yang dites, ada yang tidak karna tidak datang," ujar Nanang.
Sebelumnya FAKB menggelar aksi unjuk rasa di kantor Disnaker Karimun pekan lalu.
Mereka menilai perusahaan asing yang ada di Karimun tidak mengakomodir anak tempatan untuk bekerja di daerah mereka. (*)