Incar Barang Berharga. Lihat Paha Mulus, Bujangan ini Malah Nekat Perkosa Gadis di Rumah Korbannya

“Sudah tahu kondisi rumah itu sejak lama karena memang sebelahan tinggalnya. Tapi kalau merencanakannya, cuma sehari saja,”

Istimewa
ilustrasi 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, KEPANJEN – Arif Firmansyah (17), warga Dusun Rekesan, Desa Gunungjati, Kecamatan Duwet, nekat masuk rumah warga di daerah Karang Juwet, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Kamis (10/12/2016).

Niat awalnya ingin mencuri uang dan barang berharga, namun Arif malah tega memerkosa anak pemilik rumah, BN (18), yang memiliki keterbelakangan mental.

Pria yang tak lulus sekolah dasar itu, sebelumnya sudah lama memata-matai pergerakan pemilik rumah.

Sehari-hari dia bekerja di salah satu tempat penggilingan tebu di daerah Karangploso.

Dia tinggal menumpang di garasi milik tetangga sebelah BN. Aksinya itu dilakukan sekitar pukul 02.00 WIB dengan menaiki pagar kayu belakang rumah kemudian mencongkel cendela bagian belakang.

“Sudah tahu kondisi rumah itu sejak lama karena memang sebelahan tinggalnya. Tapi kalau merencanakannya, cuma sehari saja,” kata Arif, Sabtu (3/12/2016).

Setelah masuk ke rumah, Arif membuka satu per satu pintu kamar untuk mencari barang berharga.

Saat membuka kamar BN, ia mengaku terangsang melihat perempuan itu tidur bersama adik perempuannya yang masih duduk di bangku SMP.

Seketika, lanjut Arif, keinginan untuk memperkosa langsung muncul. Ia pun mengancam sang adik BN dengan cara menyumpal mulutnya dengan kain dan mengancamnya.

“Supaya dia tidak berontak. Dan dia takut saat itu saya ancam,” tambah dia.

Usai melampiaskan hasrat bejat itu, Arif kemudian menyumpal mulut BN dan bergegas masuk ke kamar yang lain untuk mencari uang dan barang berharga.

Setelah menemukan uang tunai Rp 6,5 juta, ia bergegas pergi meninggalkan rumah itu lewat rute yang sama.

Arif mengaku, uang yang ia dapat langsung dipakai untuk pulang ke Desa Gunungjati.

Sudah sekitar setahun, bujang itu tak pulang ke rumahnya. Ia pun ditangkap oleh anggota Polres Malang Kota sehari setelah pelariannya.

“Uang hasil curian memang rencana untuk pulang. Tapi uang itu baru saya pakai buat sedikit hura-hura dan untuk beli tiket bus. Baru habis sekitar Rp 600.000,” tambah Arif.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved