Warga Mengaku Sering Dimarahi dan Dimaki-maki Ketua RW 10 Sei Lekop
Warga RW 10 Sei Lekop, Sagulung, yang unjuk rasa di kantor Camat Sagulung,membeberkan alasan mereka tidak menyukai Ketua RW mereka.
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM -Warga RW 10 Sei Lekop, Sagulung, yang unjuk rasa di kantor Camat Sagulung, Batam, Senin (28/3/2016) membeberkan alasan mereka tidak menyukai Ketua RW 10.
Baca: BREAKING NEWS: Gara-Gara Ketua RW, Warga Demo di Kantor Camat Sagulung. Pelayanan Lumpuh
Warga mengungkapkan, Ketua RW 10 sering memarahi masyarakat, berlaku tidak sopan dan sering mengucapkan kata-kata kotor kepada masyarakat yang ingin mengurus surat-surat di rumahnya.
Nuraisayah, warga yang ikut unjuk rasa, menuturkan selama dua priode kepemimpinan Ketua Rw 10, masyarakat RW 10 tidak pernah merasakan enaknya mengurus surat kepada RW.
"Kalau kita mau urus surat, pasti dimarahi, kalau hanya sekedar dimarahi tidak apa-apa, tetapi kadang dia juga sering bercakap kotor," kata Nuraisaya.
Warga RW 10 juga menuturkan Ketua RW 10 yang menjabat saat ini dipilih langsung oleh lurah.
Ketua RW tersebut juga langsung memilih Ketua RT yang menjabat saat ini.
"Di tempat kami tidak ada pemilihan RT. RTnya dipilih langsung oleh RW. Ini tidak adil dan tidak demokratis," kata Ramlan Tarigan, warga yang ikut unjuk rasa.
Dijelaskan Ramlan, selaian tidak punya sopan santun, pembagian Raskin juga tidak pernah merata.
"Untuk pembagian raskin, orang-orang yang tidak dekat dengan RW tidak dapat jatah, sementara orang yang dekat dengan RW dapat jatah berlebih,"ungkap Ramlan.
Bukan hanya pembagian Raskin, Ketua RW juga selalu minta komisi jika ada tanah kavling yang dijual oleh warga.
"Kalau kavling itu sudah ada pemiliknya, kalau mau dijual maka RW langsung minta persenan," kata Ramlan.
Mereka berharap ketua RW 10 dicopot dari jabatannya dan dilaksanakan pemilihan ulang.
"Kami mau dilaksanakan pemilihan secara. Demokratis," kata Nuraisyah. (*)