Salat Tahajud, Ini Pesan Nurdin saat Kuliah Umum di STAI Kepri

Gubernur Kepri Nurdin Basirun memberi kuliah umum kepada mahasiswa baru Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sultan Abdurrahman Kepri. Ini pesannya

Penulis: Thom Limahekin |
Humas Pemprov Kepri
Gubernur Kepri berfoto bersama dengan mahasiswa baru dan jajaran civitas akademika STAI Kepri, Senin (5/9/2016) usai memberikan kuliah umum. 

BATAM. TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG - Gubernur Kepri Nurdin Basirun memberi kuliah umum kepada mahasiswa baru Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sultan Abdurrahman (SAR) Kepri di Jalan Lintas Barat, KM 19, Kelurahan Toapaya Asri, Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan, Senin (5/9/2016).

Di hadapan 105 mahasiswa baru tahun ajaran 2016/2017, Gubernur memberikan materi kuliah umum bertema 'Peran Perguruan Tinggi Agama Islam dalam mendukung visi dan misi Pemerintah Provinsi Kepri'.

Dalam materi kuliahnya, dia menyampaikan konektivitas hati masih tetap menjadi yang paling utama dalam mewujudkan apa yang tertuang dalam tema kuliah pada saat ini. Karena tanpa adanya konektivitas hati, maka tidak akan mungkin perguruan tinggi Islam bisa berperan dengan baik pula dalam mewujudkan visi dan misi Pemprov Kepri.

Nurdin menegaskan, perguruan tinggi Islam bukanlah sebuah tempat pelarian, bukan pula tempatnya orang-orang yang sedang putus asa. Atau bahkan ada yang berasumsi daripada tidak kuliah.

"Kita harus berfikir bahwa perguruan tinggi Islam ini adalah memang sebuah tujuan, dan bukan tempat pelarian. Dan para mahasiswa harus bangga kuliah di STAI. Kita tahu bahwa di kampus umum tidak ada disiplin ilmu yang mewajibkan bangun subuh dan salat tahajud.

Namun saya yakin anak-anak STAI melakukan itu. Dan itulah awal dari peran yangg ditunjukkan perguruan tinggi Islam dalam mewujudkan visi dan misi Kepri ini sesuauadalah dengan tema kuliah kita pada kesempatan ini," kata Nurdin dalam rilisnya ke Tribun, Senin (5/9/2016).

Sebelum mengakhiri kuliahnya, Gubernur juga mengingatkan mahasiswa akan bahaya narkoba yang saat ini telah masuk ke seluruh elemen masyarakat. Bahkan di kalangan anak kyai, anak polisi dan sebagainya.

Ketua STAI Sultan Abdurrahman Kepri Razali Jaya dalam pidatonya mengatakan, jika kampus STAI dibangun menggunakan dana APBD Kepri masing-masing 2012, 2013 dan 2014. Dan ditambah lagi dari APBD di tahun 2015 untuk kelengkapan meubeler. Adapun lahan tempat membangunnya adalah merupakan lahan dari Pemerintah Kabupaten Bintan.

Sejauh ini STAI telah mewisuda mahasiswanya sebanyak dua kali, dan tahun ini akan dilakukan wisudah yang ke-3 untuk mahasiswa sebanyak 82 orang.

Adapun jumlah mahasiwa yang sedang menempuh pendidikan di STAI Sultan Abdurrahman saat ini berjumlah 527 orang, dengan rincian 421 mahasiswa lama dan 105 mahasiwa baru.

Dan di STAI sendiri ada 4 program studi utama, masing-masing Manajemen Pendidikan Islam (MAI), Ekonomi Syariah/Ekonomi Islam (EI), Ahwalu Syahsiyah (AS) serta Ilmu Alquran dan Tafsir (IAT). (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved