Ini Cerita Marwah Daud Bagaimana Dimas Kanjeng Taat Pribadi Bisa Sampai ke Istana

Taat Pribadi, kata dia, kerap diundang ke berbagai acara yang dihadiri pejabat penting mulai dari polisi hingga sekelas menteri

Editor: Mairi Nandarson
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Dimas Kanjeng Taat Pribadi digiring aparat Kepolisian menuju ruang pemeriksaan di Subdit I Keamanan Negara Ditreskrimum Polda Jatim, Rabu (28/9/2016). Taat Pribadi ditahan Polisi karena diduga menjadi otak pembunuhan mantan jamaahnya. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

"Di situlah, fotografer Istana kali (yang mengambil gambar)," kata Marwah.

Eksistensi Taat Pribadi di Probolinggo pun tak diragukan lagi.

Bahkan, dia mendapat gelar Sri Raja Prabu Rajasa Nagara dari Asosiasi Kerajaan/Kesultanan indonesia.

Sejak saat itu, Marwah makin mantap menjadi pengikut Taat Pribadi.

Polisi saat ini tengah mengusut kasus pembunuhan terhadap dua mantan santri padepokan Taat Pribadi.

Diduga, pemilik padepokan itu merupakan otak pembunuhan tersebut.

Selain itu, polisi juga menyelidiki laporan masyarakat yang merasa tertipu oleh Taat Pribadi.

Modus penipuan itu yakni meyakinkan korban bahwa dirinya bisa menggandakan uang.

Namun, Marwah membantah soal kemampuan menggandaan uang.

Ia menegaskan bahwa Taat Pribadi memang memiliki kemampuan memunculkan uang dari tangannya, tapi bukan untuk kepentingan pribadi.(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved