Bunker Uang Dimas Kanjeng Masih Misterius. Tapi Polisi Temukan Ini di Padepokannya

"Mengenai jumlah dan berat perhiasan harus dihitung dulu. Tadi sudah didata oleh tim," ujar Argo Yuwono

Editor: Mairi Nandarson
SURYA MALANG
Padepokan Dimas Kanjeng 

Kursi bercat putih dengan kasuran motif kembang itu dipakai duduk untuk menggandakan uang.

Penyidik juga membawa dan menaruh topi kebesaran warna hitam yang dipakai saat menggandakan uang.

Cari Bunker

Ketika penggeledahan berlangsung, tim penyidik mencari bunker penyimpanan uang atau emas batangan.

Namun petugas yang mengubek-ubek rumah tersangka mulai ruang tamu, beberapa kamar termasuk kamar pribadi tersangka tak menemukan bunker.

Penggeledahan yang dilanjutkan ke lantai 2 juga tak menemukan bunker.

Pencarian bunker di rumah pribadi tersangka, penyidik mengajak orang dari Bank Indonesia (BI).

Petugas BI itu membawa alat khusus untuk mendeteksi uang palsu.

Karena ditengarai di area padepokan yang dipimpin tersangka ada indikasi uang palsu yang beredar
Kombes Argo mengaku belum menemukan uang palsu.

"Uang mainan yang dibawa tadi itu untuk rekonstruksi saat penyerahan uang dari Taat ke tersangka Wahyudi setelah pembunuhan Abdul Gani," ujarnya.

Kabar yang diperoleh Surya, bunker tidak dibuat di kediaman tersangka.

Namun ada sebuah tempat yang dicurigai dan diyakini petugas sebagai penyimpanan uang dan barang berharga.

Lokasinya tidak jauh dari kediaman tersangka dan sekarang masih dalam pendeteksian. Sesuai rencana, penyidik, hari ini (Selasa, 4/10/2016) meneruskan pencarian.

Ketika penyidik mencari bunker di kediaman Kanjeng Taat Pribadi, petugas tiba-tiba mencium aroma busuk dari rumah bagian belakang.

Curiga ada sesuatu akhirnya petugas mengubek-ubek rumah bagian belakang.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved