Bunker Uang Dimas Kanjeng Masih Misterius. Tapi Polisi Temukan Ini di Padepokannya

"Mengenai jumlah dan berat perhiasan harus dihitung dulu. Tadi sudah didata oleh tim," ujar Argo Yuwono

Editor: Mairi Nandarson
SURYA MALANG
Padepokan Dimas Kanjeng 

Setelah diselidiki, bau busuk itu muncul dari daging yang ada dalam kulkas.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, rekonstruksi pembunuhan Abdul Gani di lingkungan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi memerankan 74 adegan.

Adegan yang diperagakan itu sudah dilist penyidik sebanyak 67, tapi di lapangan ada penambahan 7 adegan sehingga menjadi 74.

Adegan itu di antaranya, tersangka Ahmad Suryono yang semula tidak tercatat dengan perintah menunggu korban di pojokan selatan pendopo.

Selain itu, penambahan lain, saat mengangkat mayat Abdul Gani usai dibunuh di ruang Asrama Putra.

Di adegan 27 sampai adengan 46, korban Abdul Gani yang diperankan petugas dari Polda Jatim mulai memarkir mobil Avanza putih N 1216 NQ di depan Asrama Putra.
Selanjutnya korban dipersilakan masuk kantor dan berbicara dengan tersangka Wahyu Wijaya selama 5 menit.

Begitu menginjak adegan 34 korban diajak ke kamar untuk menyerahkan uang Rp 130 juta, karena Abdul Gani saat itu pinjam uang. Begitu uang Rp 130 juta akan diserahkan Wahyu ke tangan Abdul Gani, Kurniadi langsung memukul tengkuk korban dengan pipa besi hingga tersungkur.

Dalam kondisi tersungkur, Kurniadi menindih tubuh korban. Bersamaan dengan itu tersangka Boiran menjerat leher korban.

Caranya memasukkan kolong tali parasit kemudian menarik ke atas dari arah depan sampai korban tidak bergerak.

Tidak itu saja, Boiran juga memasukkan tas kresek warna biru ke kepala korban diteruskan tersangka Wahyu melakban dari leher sampai hidung korban.

Korban ditelanjangi kemudian dimasukkan ke box plastik ukuran 90 cm x 70 cm.

Setelah itu, mayat korban yang sudah dimasukkan dalam kotak dipindahkan ke mobil yang sudah disiapkan oleh tersangka Wahyudi.
Selanjutnya mobil Toyota Avanza hitam yang sudah siap berangkat ke Wonogiri dikemudikan RD, oknum TNI dibantu Kurniadi dan Boiran.

Ketika rekonstruksi berlangsung, ribuan warga mulai dari Pasuruan, Situbondo dan warga sekitar di Probolinggo menyaksikan jalannya rekonstruksi. Namun warga hanya bisa menyaksikan dari jarak 200 meter.

Mereka berdiri bergerombol di jalan menuju padepokan.
Tidak sedikit warga mulai anak-anak hingga orang dewasa banyak yang mengabadikan momen ini.

Petugas kepolisian yang tugas di jalan raya, puluhan kali mengingatkan pada masyarakat yang ingin menonton jalannya rekonstruksi.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved