Tiga Hari Tiga Malam Tidur Pendaki Ini Tak Nyenyak karena Dihantui Seonggok Tulang di Merapi
Tak disangka, dalam perjalanan turun, mereka justru menemukan seonggok tulang yang ternyata bagian tubuh manusia
Berangkat dari lokasi penemuan sekitar pukul 09.30 dan tiba di Kinahrejo pukul 13.00.
Padahal, pada perjalanan berangkat, mereka sempat berhenti di Pos IV (Pos Mimbar) untuk makan dan minum sebagai sumber tenaga.
Hasil temuan itu lalu dilaporkan ke pihak berwenang.
Setelah pemeriksaan dan pembuatan berita acara oleh petugas Polsek Cangkringan, bungkusan tulang itu langsung dibawa ke RSUP dr Sarjito.
Sejumlah dugaan pun muncul terkait identitas manusia pemiik tulang tersebut berdasar benda-benda yang ditemukan.
Di antaranya seperti pendaki atau warga setempat yang tersesat, orang kurang waras, atau bahkan korban erupsi Merapi.
Namun, hingga kini, identitas tulang-tulang tersebut masih jadi tanda tanya besar.
"Jika ternyata korban erupsi, lalu kenapa botol minuman dan pakaiannya masih utuh?
Sedangkan jika mungkin pendaki, sepertinya tidak ada pendaki yang naik hanya dengan celana pendek seperti itu," jelas Nurul.
Bagaimanapun, para pendaki itu kini sudah merasa sedikit lega karena sudah berhasil mengevakuasi tulang-tulang tersebut.
Beben mengaku kini hatinya menjadi lebih tenang, tidak ada lagi mimpi buruk yang membuat tidurnya tak lelap.
Perasaan lega itu bahkan sudah dirasakannya sejak memulai perjalanan turun setelah proses evakuasi.
"Lega rasanya ketika tulang itu sudah diturunkan ke Kinahrejo. Saya sendiri sebelumnya ingin naik untuk evakuasi supaya tidak ada lagi rasa ragu-ragu saya terkait sosok dibalik tulang-tulang itu," katanya. (tribunjogja.com)