Tarif Listrik Batam Tanda-tandanya Bakal Naik. Ini Sinyal dari DPRD Kepri

Hal itu terlihat dari hasil rapat anggota DPRD bersama PLN Batam dan Pemerintah Provinsi Kepri, Rabu (7/12/2016) di Gedung Graha Kepri, Batam Center.

Penulis: Dewi Haryati |
KOMPAS.com/SRI LESTARI
Meteran listrik 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - DPRD Provinsi Kepri memberi sinyal lampu hijau atas usulan penyesuaian tarif listrik (TDL) yang diajukan PLN Batam untuk sektor rumah tangga.

Hal itu terlihat dari hasil rapat anggota DPRD bersama PLN Batam dan Pemerintah Provinsi Kepri, Rabu (7/12/2016) di Gedung Graha Kepri, Batam Center.

Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kepri, Iskandarsyah mengatakan, pihaknya telah melakukan kajian dan analisa terhadap usulan PLN tersebut, termasuk meminta pandangan dari Kementerian ESDM.

Dari pemerintah pun melakukan upaya yang sama, satu diantaranya meminta BPKP melakukan audit terhadap PLN Batam.

"Dari hasil pembahasan, kami sudah melihat kondisi PLN Batam saat ini. Selama ini kan PLN menerapkan subsidi silang. Kalau dihitung penurunan industri dan pertumbuhan rumah tangga itu, memang tidak seimbang," kata Iskandarsyah kepada wartawan.

Ditambah lagi, sudah empat tahun belakangan ini PLN Batam tidak melakukan penyesuaian tarif listrik.

Namun, jika nantinya memang diputuskan ada kenaikan tarif, menurut dia, itu merupakan pilihan terakhir dan terpaksa dilakukan.

"Kami sudah menimbang secara cermat. Jadi, kalaupun naik, itu sudah terpaksa sekali. Demi masyarakat maupun PLN sebagai perusahaan yang ingin survive. Tapi keputusan akhirnya tetap dibawa di rapat bersama DPRD Kepri nanti," ujarnya.

Iskandarsyah menambahkan, jikapun penyesuaian tarif listrik itu disetujui, kenaikan tarif listrik tidak berlaku untuk semua golongan, tetapi hanya untuk golongan tertentu saja.

Perkiraan kenaikannya berkisar antara Rp 50 ribu hingga Rp 70 ribu, tergantung pemakaian.

"Pemakaian untuk 450 kwh dan 900 kwh tidak naik. Hanya untuk pemakaian 1200 kwh dan 1300 kwh yang dinaikkan. Kami juga sudah melakukan simulasi kenaikannya berapa. Berkisar Rp 50 ribu sampai Rp 70 ribu," kata Iskandarsyah.

Namun Iskandarsyah mengatakan, belum ada pembahasan kapan penyesuaian tarif listrik itu mulai diterapkan.

"Rencananya Jumat ini kami adakan rapat finalisasi. Mudah-mudahan ada keputusan. Setelah itu kami ajukan ke DPRD. Melihat pandangan fraksi dan pimpinan DPRD. Prinsipnya pemerintah sudah mengajukan surat ke kami. Minta persetujuan kami," sambungnya.

Sementara itu, Direktur Niaga dan Pengembangan Usaha bright PLN Batam, Khusnul Mubien mengatakan, soal penyesuaian tarif listrik di Batam, saat ini masih dalam pembahasan dan belum ada keputusan akhir. Dia pun masih enggan terlalu banyak bicara soal itu.

"Belum selesai. Kan masih berproses. Baru dibahas angka-angka. Baru penyampaian kondisi PLN Batam seperti ini, sehingga perlu dilakukan penyesuaian tarif listrik. Apa sudah diputuskan? Ya belum," kata Khusnul.

Namun dibenarkan Khusnul, jika penyesuaian tarif listrik itu disetujui, tidak berdampak pada semua golongan tarif.

"Yang naik nggak semua golongan tarif. Hanya golongan tertentu saja. Tapi nanti saja, setelah diputuskan hasilnya, nanti diinfokan," ujarnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved