Nengah Suri Tak Sadar Kalau Tali yang Diberi ke Anaknya Dipakai Buat Gantung Diri

Sebelum hilang, Ramiadi sempat menyelesaikan dua sanggah tugu, dan sempat membuat air hangat

Editor: Mairi Nandarson
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Evakuasi jenazah I Ketut Ramiadi (22), yang meninggal gantung diri di Klungkung, Jumat (13/1/2017). 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BALI – I Ketut Ramiadi (22), yang meninggal gantung diri di Klungkung, Bali, Jumat (13/1/2017).

Ni Nengah Suri menjelaskan, selama ini putra bungsunya tersebut memiliki riwayat gangguan kejiwaan dan sudah sempat mendapat penanganan medis di Rumah Sakit Jiwa Bangli selama kurang lebih dua pekan.

Ramiadi diketahui hilang sejak Rabu (11/1/2017).

Sebelum hilang, Ramiadi sempat menyelesaikan dua sanggah tugu, dan sempat membuat air hangat.

Setelah itu, remaja tersebut meminta izin untuk meminjam tali plastik kepada ibunya.

Suri sama sekali tidak menaruh curiga dengan kejadian tesebut, karena dikira putranya akan menyabit rumput untuk makanan ternak.

Namun, ternyata Ramiadi tidak kunjung pulang ke rumah sederhananya tersebut.

Khawatir dengan kondisi putranya, Suri dan suaminya I Ketut Dasna menanyai keberadaan putranya tersebut ke orang pintar alias balian di Desa Gunaksa dan Pikat.

Saat ditanya, balian meminta Suri dan Dasna tidak bersikap keras terhadap putranya tersebut, karena disebut-sebut Ramiadi sedang ngayah di Pura Bukit Puncung dan Pura Andakasa.

“Saya tidak menyangka anak saya justru meninggal tergantung seperti ini, saya sangat terpukul,” ucap Suri dan seketika kembali menangis.

Menurut Suri, sakit gangguan jiwa yang dialami putranya tersebut mulai kumat setelah Ramiadi tamat dari bangku SMA sekitar dua tahun lalu.

Ketika kumat, Ramiadi terkesan brutal.

Ia tidak segan menghancurkan seluruh perabotan rumah, ataupun mengancam orangtuanya.

Meski demikian, kedua orangtuanya tetap berusaha tegar menerima hal itu.

Mereka terus berupaya mengobati Ramiadi, mulai dari pengobatan medis hingga non-medis demi kesembuhan si bungsu.

Namun, Ramiadi justru enggan untuk berobat sehingga sakitnya sangat rentan kumat.

“Sebelum kejadian dia sehat-sehat saja dan tidak ada masalah apa-apa dengan saya atau pun bapaknya.

Saya pikir dia ketika itu mau bantu bapakya cari rumput untuk pakan ternak,” kata Suri.

Suasana haru semakin terasa ketika Dasna tiba di rumahnya.

Suami Suri dan ayah Ramiadi tersebut baru saja tiba di rumahnya dari bekerja memanjat kelapa.

Saat tiba, ia melihat petugas kepolisian, BPBD Klungkung, dan warga sudah memenuhi halaman rumahnya.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved