Penemuan Mayat di Bintan
Polisi Bongkar Makam Tiwi, Kapolres Sebut Polisi Lakukan Autopsi. Ini Tujuannya!
Penyidik Polres Bintan membongkar makam Tiwi guna dilakukan autopsi. Polisi masih mengumpulkan bahan mengusut penyebab meninggalnya Tiwi
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BINTAN-Jasad Yuliana Pratiwi (27) yang ditemukan di dalam septic tank, belakang komplek ruko Sei Datuk, Kijang Kota, Bintan Timur pada 6 Januari 2016 lalu masih menyisakan teka teki.
Misteri kematiannya belum terungkap. Apakah korban sengaja mengakhiri hidupnya atau ada penyebab lain? Jumat (14/1/2016) kemarin, polisi membongkar makam Tiwi, sapaan Yuliana Pratiwi di Jalan DI Panjaitan Km 7 Tanjungpinang.
Pembongkaran seperti disampaikan Kapolres Bintan AKBP Febrianto Guntur Sunoto dalam rangka autopsi. Upaya itu sudah mendapat restu keluarga. “Untuk autopsi, sebagai bahan penyelidikan lebih lanjut,”kata Guntur, singkat, Minggu (15/1/2017).
Sebelumnya, dikabarkan, dua hari pasca jasad Tiwi ditemukan di Septi tank atau TKP, polisi kembali mendatangi lokasi pada malam harinya. Kedatangan ke TKP dalam rangka mencari jejak tertinggal yang bisa menjadi bahan penyelidikan lebih lanjut seputar kematian Tiwi. Namun belum ada informasi jejak tertinggal apa yang kemudian ditemukan polisi di TKP dua pasca perisitiwa itu.
Saksi-saksi sudah dimintai keterangan seputar penyelidikan lebih lanjut seputar kematian korban. Mulai dari orang orang terdekat korban termasuk pihak keluarga sendiri. Semuanya dalam rangka mengumpulkan data.
Penemuan jasad korban Tiwi pada Jumat (6/1/2017) atau 10 hari lalu itu tak hanya menjadi perhatian institusi penegak hukum di Polres Bintan. Di tingkat masyarakat, hal itu pun juga menjadi perhatian. Mereka mendukung setiap langkah kepolisian untuk menindaklanjuti temuan jasad korban yang terlanjur mendapat perhatian orang banyak tersebut.
“Kami sangat berharap, ada pengungkapan terhadap kasus ini. Hingga saat ini kita tak tahu sebab musabab apa korban meninggal dan akhirnya ditemukan di tempat (Sei Datuk). Apakah korban mengakhiri hidupnya sendiri atau bagaimana? ini cukup membuat kita bertanya tanya,”kata Rahma, warga Kijang. (*)