ATB: Tahun 2020 Batam Diprediksi Alami Krisis Air

Sumber air yang tersedia di waduk di Kota Batam, Diperkirakan hanya akan bertahan hingga tahun 2020.

ist
Waduk Tembesi saat diabadikan dari udara beberapa waktu lalu. 

"Dari tambahan tadi apabila di perhitungkan dengan pertumbuhan penduduk yang meningkat sebesar 10 persen setiap tahunnya, bisa di prediksi stok air baku yang ada hanya akan bertahan hingga tahun 2020 saja," lanjut Enriqo.

Lalu bagaimana ketersediaan air baku di pulau Batam untuk jangka panjang, setidaknya hingga 50 tahun kedepan? tentunya kondisi ini akan membutuhkan pasokan air yang lebih banyak.

"Setiap tahun kebutuhan konsumsi air Batam meningkat antara 150 hingga 200 liter per detik untuk mengimbangi pertumbuhan penduduk Batam yang berkisar 8 hingga 10 persen," ujar Enriqo. Jika asumsi tersebut berjalan dengan konstan maka 50 tahun lagi dibutuhkan tambahan sumber air baku sebesar 10.000 liter per detik.

Sumber air baku inilah yang akan menjadi tantangan bagi pemerintah di Batam di masa mendatang, apabila dibandingkan dengan waduk yang ada saja seperti waduk Duriangkang yang hanya memiliki kapasitas produksi saat ini sebesar 2200 liter per detik tentunya kebutuhan air baku sebesar 10.000 liter perdetik akan sulit untuk di siapkan.

Permasalahan lainnya pada sumber air baku adalah pulau Batam sudah tidak memiliki lagi waduk atau bendungan yang akan di kelola sebagai sumber air baku.

Setiap sisi perairan wilayah Batam boleh dikatakan tidak lagi memungkinkan untuk dijadikan bendungan air baku.

Selain masalah ketersediaan sumber air baku, hal lain yang harus di pikirkan adalah proses persiapan pembangunan infrastrukturnya. Karena hal ini pasti harus dipertimbangkan dengan matang baik dari sisi persyaratan  maupun biaya.

Sebagai contoh proses pembuatan waduk Tembesi, waduk yang dimulai pembangunannya pada tahun 2008 hingga saat ini masih belum bisa dimanfaatkan padahal sudah 9 tahun berlalu.

Padahan waduk Tembesi kapasitasnya hanya 600 liter per detik, bagaimana jika air baku yang disiapkan untuk 50 tahun mendatang berkisar 10.000 liter per detik. 

Namun demikian, hal ini kembali lagi kepada Pemerintah untuk menyikapinya secara bijak, cermat dan tepat demi keberlangsungan masyarakat di Kota Batam.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved