Lantamal Sita Ratusan Botol Selundupan. Benarkah buat Minuman Suntikan di Tanjungpinang?

Lantamal amankan ratusan botol selundupan. Benarkah buat minuman suntikan di Tanjungpinang? Ini jawabannya

Tim Western Fleet Quick Response
Ilustrasi Tim Tim Western Fleet Quick Response (WFQR) Lantamal IV Tanjungpinang 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG-Ratusan botol minuman berbagai jenis yang diamankan Tim WFQR Lantamal IV diduga kuat untuk ‎kebutuhan pemalsuan minuman keras. Selain botol-botol bekas kosong itu, gardus kosong jenis minuman juga terlihat masih utuh‎.

Muncul pertanyaan mengapa barang tersebut dibawa dari luar ke Tanjungpinang. Seperti diketahui sebelumnya Lantamal IV menyebutkan penangkapan kapal tersebut akan diselundupkan ke Tanjungpinang. ‎Ini jawaban dari Kadispen Lantamal IV Tanjungpinang Mayor Laut Josdy Damopoli di konfirmasi Tribun.

"Ya tujuanya untuk apa botol-botol kosong itu dibawa masuk ke sini. ‎Kita duga kuat ada minuman suntikan (palsu) dengan berbagai macam merek yang di pasarkan di sini (Tanjungpinang)," kata Kadispen dikonfirmasi di Tanjungpinang, Kamis (9/2/2017).

Ia mencurigai ada home industri ‎atau produksi rumahan minuman palsu dengan merk berkelas di Tanjungpinang. Selain itu juga gardus minuman bekas itu sengaja di pertahankan agar dapat dipergunakaan untuk mengemas minuman yang siap edar.

"Saya heran gardus minuman‎ itu bisa mereka pertahankan keutuhanya. Kami masih selidiki juga mereka yang membawa barang-barang tersebut. Semoga dalam waktu dekat dapat terungkap sindikat ini," kata Josdy.

Lebih lanjut‎ pengungkapan dugaan minuman palsu di Tanjungpinang ini merupakan tugas kepolisian. Namun seakan senyap dan belum ada tindakan mengenai beredarnya minuman di Tanjungpinang. "Itu tugasnya polisi sebenarnya untuk mengungkap dugaan minuman suntikan. Kalau kita punya labolatorium sendiri, gampang saja," katanya.

"Kita masih selidiki dan dalami ABK yang kita tangkaap dari kapal tersebut. Mereka masih berbelit," tambahnya.

Kapolres Tanjung pinang AKBP Joko bintoro saat hendak dikonfirmasi tentang dugaan adanya kegiatan produksi minuman palsu di Tanjungpinang. Joko enggan berkomentar dengan alasan sedang kegiatan rapat.

"Saya sedang rapat," kata Kapolres.

Sebelumnya Lantamal IV membekuk sejumlah mafia laut yang beraksi di wilayah perairan Kepri. Hal itu setelah kecurigaan pihak lantamal IV atas sejumlah muatan kapal tidak sesuai dengan manifest kapal, tim Western Fleet Quick Response (WFQR) Lantamal IV, Sabtu (28/01) menangkap Kapal Layar Motor (KLM) Bima Sakti di perairan Tanjungpinang.

Kapal ini dinahkodai oleh pria berinisial ZA (46) dengan 6 orang ABK yaitu EM (40), JA (38), SA (52), AA (36), SY (56) dan MA (42). KM Bima Sakti milik PT DSB merupakan salah satu target operasi tim WFQR Lantamal IV karena diduga kapal berbendera Indonesia ini sudah berulangkali melakukan pelanggaran serupa.

Selain botol minuman kosong, barang-barang illegal yang tidak sesuai manifest diantaranya terdapat 44 buah kasur spring bed, 4 set sofa, 4 set kursi makan, 9 koli tas, 55 buah jok mobil, plus 2 truck perlengkapan rumah tangga dan 50 koli selimut. Adapun sejumlaah macam-macam barang prabotan lainya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved