Kakak Pemimpin Korut Dibunuh di Malaysia

Pyongyang Kirim Delegasi ke Malaysia, Jemput Jenazah Kim Jong-nam

Mantan duta besar Korea Utara untuk PBB Ri Tong-il mengatakan, pihaknya mempunyai misi utama untuk menjemput jenazah warganya yang meninggal

AFP
Ri Tong-il 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, KUALALUMPUR - Sebuah delegasi tingkat tinggi dari Korea Utara tiba di Malaysia untuk membahas sejumlah isu dengan pejabat pemerintah Malaysia, terutama terkait pembunuhan Kim Jong-nam.

Juru bicara delegasi, mantan duta besar Korea Utara untuk PBB Ri Tong-il mengatakan, pihaknya mempunyai misi utama untuk menjemput jenazah warganya yang meninggal di Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA2) pada 13 Februari lalu.

"Mulai hari ini, saya akan menjadi juru bicara rasmi," katanya di halaman Kedubes Korut di Kualalumpur.

"Kami juga akan membahas pelepasan warga negara lain yang ditangkap polisi Malaysia terkait kejadian di atas," katanya kepada wartawan, Selasa (28/2/2017).

Kasus pembunuhan kakak tiri Pemimpun Korea Utara Kim Jong-un ini memang telah membuat panas hubungan kedua negara, akhir-akhir ini.

"Pengembangan hubungan persahabatan antara Korea Utara dan Pemerintah Malaysia juga akan dibahas," katanya membacakan sebuah pernyataan.

Ketika ditanya wartawan terkait permintaan Malaysia untuk menyerahkan pejabat kedutaan untuk penyelidikan kasus pembunuhan Jong-nam, Ri menolak menjawab dan langsung pergi.

Seperti diketahui, kepolisian Malaysa manahan empat orang terkait kasus ini.

Dua tersangka perempuan asal Vietnam Doan Thi Huong (29) dan warga negara Indonesia Siti Aisyah (25).

Doan ditangkap pada 15 Februari ketika hendak berangkat kembali ke Vietnam, sementara Siti Aisyah ditahan awal hari berikutnya.

Kim Jong Nam dan adik tirinya, Pemimpin Koera Utara  Kim Jong Un
Kim Jong Nam dan adik tirinya, Pemimpin Koera Utara Kim Jong Un ()

Polisi juga menangkap tersangka ketiga, warga Korea Utara, Ri Jong-chol, dan memburu delapan orang lainnya, semua warga Korut.

Satu di antaranya sekretaris kedua Kedutaan Korut Hyon Kwang-song (44) yang diyakini masih berada di kantor kedubes Korut di Kualalumpur.

Polisi Malaysia mengatakan, mereka akan mendapatkan surat perintah penangkapan untuk Hyon jika kedutaan tidak menyerahkan Hyon.

Namun Korut mengecam penanganan kasus ini dan dinilai telah mengancam hubungan diplomatik antara kedua negara.

Pyongyang menuduh Malaysia termakan oleh provokasi Korea Selatan yang menyatakan Jong- nam dibunuh oleh mata-mata Korut.

Tong- il berharap dapat menyelesaikan 'isu kemanusiaan' yang timbul menyusul kematian Jong-nam, yang selama ini hidup terasing.

Sumber: Bernama/AFP/TheStar

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved