Gadis Ini Tewas Ditusuk Begal hingga Ususnya Terburai, Ini Tangis Orangtuanya!

Mengenaskan! Gadis ini ditusuk begal hingga terburai ususnya. Ini tangis pilu orangtuanya korban!

TRIBUN LAMPUNG/Indra Simanjuntak
Ilustrasi 

BATAM. TRIBUNNEWS.COM, NATAR-Pupus sudah asa Bunga Fikalia untuk merayakan ulang tahunnya ke-18, pada 9 April mendatang.

Rencana yang sudah dirancang oleh Bunga dan ibunya sejak beberapa minggu lalu, harus bubar karena Bunga kini sudah tiada.

Bunga meregang nyawa akibat bacokan senjata tajam, yang dilakukan komplotan begal.

Jasad Bunga ditemukan di Dusun Karang Indah, Desa Karang Anyar, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan (Lamsel) pada Senin (3/4/2017) malam.

Kondisinya mengenaskan. Ususnya terburai.

Ada luka tusuk di pundak dan luka robek di tangan.

Sepeda motor yang dikendarai Bunga juga raib.

Parjiah (42), ibunda Bunga, hanya bisa meneteskan air mata, mengingat kenangan bersama anak sulungnya itu.

“Beberapa minggu lalu, dia minta dibuatkan pesta ulang tahun kecil-kecilan di rumah. Dia bilang mau undang teman-teman. Saya jawab iya,” lirih Parjiah, saat diwawancara di rumahnya di Dusun Sukarame Pasar, Desa Natar, Kecamatan Natar, Lamsel, Selasa (4/4/2017).

Di mata Parjiah, Bunga adalah tumpuan keluarga.

Usai orangtuanya bercerai, Bunga tinggal bersama sang bunda.

Sang ayah pergi ke Pulau Jawa.

Sejak perpisahan orangtuanya, Bunga tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah menengah atas (SMA).

“Saya tidak ada biaya untuk sekolah Bunga,” kata Parjiah.

Untuk menghidupi Bunga dan kedua adik kembarnya, Parjiah berjualan kue jajanan pasar di Pasar Natar.

Bunga membantunya.

Setiap harinya, Bunga bangun pukul 03.00 Wib.

Ibu dan anak ini membuat kue di rumah.

Pagi harinya, Bunga pergi ke pasar menjajakan kue.

Siang harinya, Bunga pulang buat istirahat.

Jelang sore, Bunga pergi lagi ke pasar untuk menggiling kelapa, sebagai bahan membuat kue.

Sore hari sebelum Bunga ditemukan tewas, Parjiah mengutarakan, anaknya masih beraktivitas seperti biasa, yaitu mengupas kelapa.

Saat mengupas kelapa itu, Bunga sempat berbalas pesan singkat di telepon seluler dengan seseorang.

“Pas anak saya mau pergi ke pasar untuk giling kelapa, dia sempat teleponan sama seseorang. Aku dengar Bunga jawabnya, iya nanti ke sana. Saya tanya siapa yang telepon. Dia (Bunga) jawabnya teman,” jelas Parjiah.

Itulah terakhir kalinya Parjiah melihat Bunga dalam keadaan bernyawa.

Sampai malam hari, Bunga tak kunjung pulang.

Parjiah mulai khawatir karena tidak seperti biasanya Bunga tidak pulang sampai malam hari.

Kekhawatiran Parjiah terjawab.

Seorang teman Bunga datang ke rumahnya memberi kabar bahwa Bunga sudah meninggal dunia.

Parjiah berharap pelaku pembunuhan Bunga tertangkap, dan mendapatkan hukuman setimpal. (*)

Sumber: Tribun Lampung
Tags
begal
pasar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved