Ibu Ini Histeris Ketika Hakim Membela Dokter yang Memvonis Bayinya Harus Mati!

Kami mencintaimu. Kami akan berjuang untukmu sampai akhir dan kami akan berdoa bahwa kita akan bisa memegang tangan hangatmu selamanya.

DailyMail/PA
Connie Yates dan Chris Gard syok mendengar keputusan hakim pengadilan London yang memintanya merelakan bayinya Charlie (kanan) meninggal akibat penyakit langka, Selasa (11/4/2017). 

Di media sosial Twitter, dukungan juga mengalir dengan tagar #charliesfight dan #bluehearts.

Sebelum membuat keputusan dalam proses peradilan yang memakan waktu 21 hari itu, hakim Justice Francis sudah mengunjungi bayi tersebut di rumah sakit.

Charlie mendapat tawaran dari dokter Amerika Serikat, tapi kata hakim, itu hanya untuk eksperimen
Charlie mendapat tawaran dari dokter Amerika Serikat, tapi kata hakim, itu hanya untuk eksperimen (Featureworld/DailyMail)

Dia mengatakan, “Ini adalah (keputusan) dengan berat hati, tetapi dengan keyakinan yang lengkap untuk kepentingan terbaik Charlie, bahwa saya merasa dalam kepentingan terbaik Charlie bahwa saya menyetujui aplikasi ini dan memutuskan bahwa Great Ormond Street mungkin secara sah menarik semua pengobatan dan mengizinkan Charlie mati dengan bermartabat,” katanya.

“Saya ingin berterima kasih kepada tim ahli dan perawat di Great Ormond Street, dan lain-lain yang tidak bisa disebutkan namanya, untuk perawatan luar biasa yang mereka berikan kepada keluarga ini.”

'”Yang paling penting dari semua itu, saya ingin berterima kasih orangtua Charlie yang telah berani kampanye untuk menunjukkan dedikasi yang mutlak untuk anak mereka yang cantik sejak ia lahir,” katanya.

Chris Gard yang terus memegang boneka monyet anaknya di dalam saku jas abu-abunya, selama sidang, langsung menangis dan menutupi wajahnya dengan tangannya saat dia mendengar keputusan hakim.

Charlie dan boneka monyet kesayangan yang dibawa ayahnya saat menghadapi persidangan
Charlie dan boneka monyet kesayangan yang dibawa ayahnya saat menghadapi persidangan (@Featureworld)

Pasangan itu menangis dan meninggalkan ruang sidang saat hakim masih berbicara.

Sebenarnya, bukan tanpa alasan ke dua orangtua ini kecewa terhadap keputusan hakim.

Dokter di AS telah menawarkan diri untuk mencoba melakukan pengobatan yang disebut nukleosida, tetapi dengan melakukan pembedahan pada otak Charlie.

Tapi hakim mengatakan, ahli sepakat bahwa pengobatan tidak bisa membalikkan kerusakan otak Charlie.

Dia mengatakan, eksperimen mungkin manfaat ilmu kedokteran tapi tidak bisa berarti apa-apa bagi Charlie.

Hakim menambahkan: “Beberapa orang mungkin bertanya, mengapa pengadilan memiliki fungsi dalam proses ini; mengapa bisa orangtua tidak membuat keputusan ini sendiri? Jawabannya adalah, meskipun orangtua memiliki tanggung jawab, pengadilan melakukan penilaian independen dan obyektif dalam kepentingan terbaik anak.”

Dalam sebuah pesan tertulis yang disebarkan ke media, Chris Gard dan Connie Yates mengungkapkan isi hati mereka.

“Kami mencintaimu. Kami akan berjuang untukmu sampai akhir dan kami akan berdoa bahwa kita akan bisa memegang tangan hangatmu selamanya. Kami tidak akan menyerah karena kamu memiliki penyakit langka, itu bukan kesalahanmu, Kamu tidak harus mati”.

“Charlie, kami sangat sangat bangga padamu dan kami berharap kita semua yang berada di sisimu tidak pernah menyerah. Engkau adalah bayi kami dan kami adalah orangtuamu dan kami akan melakukan apapun untukmu. Kami punya uang, kita punya paspor, kami punya dokter yang punya obat. Yang kamu butuhkan saat ini adalah kesempatan.”

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved