Semenanjung Korea Memanas

China Juga Mulai Latihan Perang dan Uji Peralatan Militer Baru. Ada Apa?

China saat ini mulai menggelar latihan pemanasan dan menguji senjata baru untuk melindungi keamanan nasionalnya, kata juru bicara Kemenhan

CCTV
China memperkenalkan jet tempur terbaru mereka, FC 1 Xiaolong, Kamis (27/4/2017). 

China telah lama mempromosikan dialog untuk menyelesaikan isu nuklir Korea setelah Pyongyang terus memprovokasi wilayah itu dengan ujicoba nuklir mereka.

Namun, Donald Trump menginginkan lebih dari itu, mendesak Pyongyang untuk membongkar program nuklir dan misilnya.

Sebagai keseriusan, AS kemudian mengirim sebuah kapal induk USS Carl Vinson ke Semenanjung Korea dan disebut-sebut menggagalkan ujicoba nuklir Korut dengan cara meretasnya.

Bukannya takut, Korut justru menyatakan bahwa mereka siap berperang melawan AS dan akan mengikuti gaya perang yang diinginkan Trump.

Kapal induk buatan China pertama diluncurkan di tengah memanasnya Semenanjung Korea
Kapal induk buatan China pertama diluncurkan di tengah memanasnya Semenanjung Korea (Xianhua/AP)

Dalam sepekan, Pyongyang bahkan mempertontonkan kekuatan militernya. Setelah parade militer terbesar, dua pekan lalu, seminggu setelahnya, mereka juga menggelar latihan tempur dengan menembakkan 300 rudal dan torpedo ke sebuah “kapal musuh” di pantai Wongsan.

Komandan tertinggi AS di Pasifik, Admiral Harry Harris mengatakan bahwa sistem THAAD akan beroperasi 'dalam beberapa hari mendatang, mendukung 28.500 pasukan AS untuk mendukung sekutunya, Korsel dan Jepang.

Sistem pertahanan rudalTHAAD bekerja menggunakan jaringan radar untuk menangkap ancaman yang masuk.

Pusat komando kemudian mengirimkan sebuah sinyal ke peluncur THAAD yang kemudian langsung menembakkan rudal ke jalur ancaman.

THAAD akan mencegat setiap roket sebelum mencapai sasarannya.

Seorang pejabat Pyongyang mengatakan, negara tersebut akan tidak akan pernah menghentikan ujicoba nuklir dan rudal selama AS terus menunjukkan tindakan bermusuhan\ dan agresi.

"Ujicoba nuklir merupakan bagian penting dari upaya kami untuk memperkuat kekuatan nuklir kami," kata Sok Chol Won, direktur Institut Hak Asasi Manusia Korea Utara kepada CNN.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved