Emanuel Macron, Presiden Baru Perancis. Usianya 39 Tahun
Ia menyingkirkan saingan satu-satunya, kandidat dari kubu kanan jauh, Marine Le Pen, yang meraih kurang dari 35 persen suara
Baca: Angkatan Udara Amerika Serikat Lakukan Ujicoba Rudal Antar Benua. Tujuan?
Beberapa bulan setelah mendirikan En Marche!, Macron menyatakan mundur dari Partai Sosialis.
Mirip "gerakan Obama"
Gerakan ini pada saat yang sama memungkinan Macron untuk memposisikan diri sebagai tokoh yang dekat dengan akar rumput.
Mirip dengan apa yang dilakukan Barack Obama ketika terjun di Pilpres AS pada 2008, kata seorang wartawan di Paris, Emily Schultheis.
Model pendekatan ini antara lain memanfaatkan kerja relawan di lapangan.
Baca: GAWAT! Jika Korut Menyerang, Warga Jepang Hanya Punya Waktu 10 Menit Selamatkan Diri
Di sisi lain, keberhasilannya menang di pilpres, kata Raillon, tak lepas dari apa yang ia sebut sebagai “keinginan sebagian besar rakyat untuk membersihkan ruang politik dari tokoh-tokoh lama, yang tua, dan tradisional”.
"Macron bukan 100 persen orang baru, tapi di usia yang masih sangat muda, 39 tahun, ia dianggap sebagai tokoh yang menyegarkan dibandingkan semua politisi lain (yang ikut serta dalam pilpre)," kata Raillon kepada BBC Indonesia.
Di kalangan pemilih ia dianggap sebagai figur yang paling bisa diterima, sementara yang lain ditolak termasuk Marine Le Pen, anak perempuan politisi kanan jauh, Jean-Marie Le Pen.
Raillon mengatakan di pundak Macron ditumpukan harapan besar agar di Perancis dilakukan perbaikan di berbagai bidang, perbedaan di kalangan rakyat disatukan lagi dan ada dinamika baru di bidang ekonomi.
Kemenangan Macron disambut hangat, tak hanya di dalam tapi juga di luar negeri.(*)