Angkot Pakai AC Ramai Peminat. Penumpang: Tak Apa Tarif Naik yang Penting Nyaman
Naik angkot ber-AC seperti halnya naik taksi online yang berpelat hitam sudah dilengkapi fasilitas AC dan terdapat musik atau radio.
Darisman (50), sopir angkot K-02, mengaku sudah empat hari setelah dilengkapi fasilitas AC, jumlah penumpang terus bertambah. Tak ayal, pendapatannya juga bertambah, dari Rp 150 ribu menjadi Rp 200 ribu per hari.
"Kalau dulu untuk mendapat Rp 150 ribu per hari saja susah, karena bersaing dengan taksi online. Tapi karena sudah pakai AC ini, alhamdulillah pendapatan jadi naik," ungkap pria yang juga suami Havia Rosi ini.
Darisman berencana memfasilitasi tiga armada miliknya lagi dengan fasilitas AC. Hanya, dia perlu waktu untuk mengumpulkan dana itu, sebab biayanya cukup besar, mencapai Rp 15 juta per unit.
"Yang ini saja bantuan dari Kementerian Perhubungan. Ada keinginan sih, tiga angkot lain dipasangi AC. Cuma butuh waktu buat nabung," tuturnya.
Direktur Jendral Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Pudji Hartanto Iskandar mengatakan, fasilitas AC merupakan salah satu poin kenyamanan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 29 Tahun 2015.
Aturan itu menyebutkan, paling lambat pada 2018, seluruh angkutan umum wajib menggunakan AC dengan temperatur 20-25 derajat celcius.
"Saat ini belum ada sanksi bagi yang belum memasang AC di armadanya. Karena sekarang sifatnya baru sebatas sosialisasi," jelas Pudji.
Pudji berharap, para pemilik angkot mau bersedia meningkatkan fasilitas kendaraannya dengan AC. Dengan begitu, para penumpang akan terasa nyaman, meski di luar cuaca terik karena panas matahari.
"Angkot ini merupakan pilot project (proyek percobaan), bahwa sekarang angkutan umum harus dibekali fasilitas AC," ucapnya. (*)
