Mata Kanan Novel Baswedan Sudah Bisa Melihat, Meski Masih Buram
Ia menambahkan KPK mendukung wacana pembentukan tim pencari fakta kasus penyerangan terhadap Novel
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi mata Novel Baswedan, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang jadi korban penyerangan, sudah mulai membaik. Novel sudah bisa melihat menggunakan mata kanan meski masih buram.
"Info yang kami terima pemeriksaan hari ini (Sabtu) ada perkembangan setelah operasi. Meskipun mata kiri belum bisa melihat sama sekali, mata kanan sudah ada perkembangan bisa melihat tentu saja agak buram.
Novel masih gunakan penutup mata," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Markas Slank, Jalan Potlot III, Jakarta, Sabtu (20/5/2017).
Menurut Febri, saat ini Novel masih belum bisa beraktivitas penuh.
"Kita lihat nanti apakah ada perkembangan setelah operasi membran yang dilakukan dua hari lalu," tutur Febri.
Baca: Real Madrid atau Barcelona Juara La Liga? Ini Dia Siaran Langsung Sepakbola Hari Ini
Baca: BREAKINGNEWS. Rio Haryanto Jajal Arena Sport Tourism di Bintan Triathlon
Baca: Ramainya Lapangan SP Plaza di Minggu Pagi dengan Berbagai Aktifitas Olahraga
Soal pengungkapan kasus teror, KPK masih berkoordinasi dengan Polri. Febri berharap dalam dua pekan kedepan ada perkembangan kasus tersebut.
"Sejauh ini kami masih koordinasi. Kami harap dua pekan lagi ada perkembangan cukup signifikan dari kerja teman-teman Polri. Nanti kita akan lihat dua pekan lagi hasilnya apa," ucap Febri.
Ia menambahkan KPK mendukung wacana pembentukan tim pencari fakta kasus penyerangan terhadap Novel.
"Kalau Presiden memang ingin bentuk tim pencari fakta kami juga akan mendukung," kata Febri.
Baca: Gawat! Selain WannaCry, Indonesia Juga Terancam Virus Lain. Ini Kata Menkominfo
Baca: Kabar Duka. Musisi Leo Kristi Meninggal Dunia Minggu Dinihari Tadi.
Sejauh ini, KPK belum ada pembicaraan terkait pembentukan tim independen itu dan saat ini masih berkoordinasi dengan Polri.
Febri berharap Polri benar-benar bisa mengungkap aksi teror tersebut.
Jika tidak, Febri khawatir akan menjadi preseden buruk bagi Polri dalam memberikan keamanan kepada pihak-pihak yang berpotensi mendapatkan teror dan intimidasi.
"Jangan sampai hal itu jadi pandangan ke depan, sebab banyak sekali pihak yang berisiko diteror atau mendapat intimidasi-intimidasi," turur Febri.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono menyebut semua kasus yang ditangani Novel bisa saja berkaitan dengan insiden penyerangan tersebut.
"Soal kasus yang dia tangani misalnya kasus mantan Ketua MK, kasus E-KTP, PT PAL, dan sebagainya. Tentunya ini menjadi bagian dari penyelidikan kepolisian, apakah ini ada potensi," ucap Argo, di Jakarta, Sabtu.
Tidak menutup kemungkinan penyidik akan memeriksa para saksi kasus yang pernah ditangani Novel Baswedan.
"Orang yang berkaitan dengan hukum pasti dibenci. Orang yang ditilang saja benci kok sama polisi," ujar Argo.
Novel Baswedan disiram air keras seusai salat subuh di dekat rumahnya, kawasan Jl Deposito, Kelapa Gading, Jakarta, 11 April 2017, sekira pukul 05.10 WIB. Saat ini Novel dirawat di rumah sakit Singapura. (tribunnetwork/nic/ter)