Lawan Militan Pro-ISIS, Presiden Duterte Ajak Tentara Pemberontak Bantu Pemerintah. Ini Imbalannya
Duterte mengutip penggalan surat yang dikirimkan Nur Misuari yang mengatakan 5.000 pejuang MNLF akan dikerahkan untuk melawan teroris
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, ZAMBOANGA CITY - Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah menerima tawaran pemimpin Front Nasional Pembebasan Moro (MNLF) untuk mengerahkan anggotanya membantu tentara melawan kelompok militan Maute.
Saat mengunjungi tentara yang terluka di Jolo, Sabtu (27/5/2017), Duterte menyerukan agar Front Pembebasan Islam Moro (MILF) dan Tentara Rakyat Baru (NPA) mengikuti langkah Nur Misuari.
Saat itu, Duterte mengutip penggalan surat yang dikirimkan Nur Misuari yang mengatakan 5.000 pejuang MNLF akan dikerahkan untuk melawan teroris.
Dalam surat itu, ujar Duterte, insiden di Marawi menjadi kesempatan bagi MNLF menunjukkan niat baik mereka membantu pemerintah memulihkan perdamaian di Mindanao, terutama di Marawi.
Baca: Korea Utara: Ujicoba Roket Kami Berhasil, Tepat Mengenai Sasaran di Laut Jepang
Presiden Duterte tengah mempertimbangkan tawaran itu, termasuk usulan agar meminta bantuan MILF dan NPA melawan Maute.
Sebagai imbalan, pemerintah akan membayar para gerilyawan itu dengan jumlah uang dan tunjangan seperti yang diterima anggota militer Filipina.
"Saya meminta kepada pejuang MILF dan MNLF bahwa konflik ini akan berjalan lama.
Jika kalian ingin bergabung bersama republik, saya akan memperlakukan kalian seperti tentara," ujar Duterte.
"Saya akan memberikan hak-hak yang sama kepada kalian seperti kepada tentara.
Baca: Jika Kalian Melawan, Kalian Akan Mati, Ancam Duterte kepada Milisi Maute
Saya juga akan membangunkan rumah bagi kalian di beberapa daerah," kata Presiden Duterte.
Duterte juga menyeru kepada pemberontak komunis NPA agar meninggalkan pemimpin mereka untuk bergabung dengan tentara dan memerangi teroris ISIS.
Duterte menambahkan, para gerilyawan NPA sebenarnya telah ditipu pimpinan mereka yang mendapatkan keuntungan paling besar dari pajak revolusi dan uang yang mereka peras dari rakyat.
"Saya akan bentuk divisi baru bagi kalian, tak perlu lagi kualifikasi, sebab kalian sudah tahu cara menembak.
