Polres Karimun Diserang Dua Teroris, Begini Kesigapan Aparat Melumpuhkannya
Aksi nekad kedua orang tak dikenal itu tak berhenti. Mereka melakukan penyerangan terhadap anggota polisi yang sedang berada di lokasi.
Laporan Tribunnews Batam, Elhadif Putra
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, KARIMUN - Polres Karimun gempar. Dua orang pria menggunakan sepeda motor, masuk ke areal Polres dan menabrakan kendaraannya ke pos Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) pada Jumat (30/6/2017) siang.
Tidak sampai di situ saja, seorang dari mereka membawa sebuah ransel berwarna hitam yang diduga kuat berisi bom.
Pria tersebut melemparkan ranselnya ke lapangan dekat pos SPK.
Beruntung bom tersebut tidak langsung meledak.
Aksi nekad kedua orang tak dikenal itu tak berhenti. Mereka melakukan penyerangan terhadap anggota polisi yang sedang berada di lokasi.
Beberapa personel polisi yang sedang berjaga, dengan sigap langsung membekuk keduanya dengan cepat.
Meski sedikit kewalahan, akhirnya dua pria itu dapat dilumpuhkan dan langsung digiring ke Kantor Satuan Reserse Kriminal.
Melihat ransel yang masih tergeletak di lapangan, Mako Polres langsung ditutup dan sekitaran pos SPK dibatasi dengan garis polisi.
Petugas kemudian menginformasikan ke Satuan Intelkam. Satu unit mobil milik Sat Intelkam Polres Karimun yang dilengkapi alat penghalang sinyal langsung datang ke lokasi.
Dikhawatirkan bom dilengkapi pemicu jarak jauh.
Tak berselang lama, tim Gegana dari Brimob Polda Kepri tiba di Mapolres.
Seorang petugas dengan hati-hati mengamankan ransel tersebut dan menaikannya ke atas mobil.
Selanjutnya dengan dikawal patroli Satuan Lalulintas, mobil yang mengangkut bom bergerak ke luar Kantor Polres.
Satreskrim kemudian melakukan penyisiran di seluruh Mapolres sehingga keadaan dinyatakan aman, Mapolres kembali dibuka untuk umum.
Namun kejadian ini bukanlah yang sebenarnya.
Polres Karimun sedang melaksanakan simulasi mengantisipasi aksi teror yang akhir-akhir ini menjadikan polisi sebagai targetnya.
Seperti yang terjadi di Kampung Melayu Jakarta dan Mapolda Sumut dan Polda Jawa Tengah, belum lama ini.
Bahkan seorang petugas jaga di Polsek Balai Karimun juga pernah diserang seorang pemuda menggunakan senjata tajam pada Maret lalu.
Setelah diperiksa ternyata pelaku tidak ada kaitan sama sekali dengan jaringan terorisme.
Kapolres Karimun, AKBP Agus Fajaruddin melalui Kapolsek Balai Karimun, AKP Lulik Febyantara menyebutkan, simulasi ini tujuannya melatih seluruh unit berkoordinasi dan bergerak sesuai dengan bidangnya masing-masing, mengantisipasi jika terjadi penyerangan.
"Simulasi dilakukan oleh seluruh satuan Polres. Personil Polres yang lakukan latihan tadi ada 60 orang," kata Lulik.
Dijelaskan Lulik, dalam simulasi tersebut para personil menjalankan dua skenario.
Selain skenario penyerangan dengan bom, para personil juga dilatih dalam mengahadapi penyerang yang datang menggunakan senjata tajam.
"Nanti kita juga akan lakukan di polsek-polsek karena tidak tertutup kemungkinan Polsek juga menjadi sasaran," ujarnya.