Anaknya Tak Diterima, Pria yang Mengaku Polisi Ini Marah-marah di Sekolah

Pria bernama Simanjurang itu mendatangi beberapa guru perempuan yang berada di ruangan laboratorium komputer sekolah tersebut

Editor: Mairi Nandarson
KOMPAS.com/SUKOCO
Orangtua siswa yang mengaku aparat ini mengamuk dan mencaci guru di SMA N 2 Nunukan di hari pertama masuk sekolah. Orang tua siswa tersebut mengaku jika salah satu guru menjamin anaknya bisa masuk ke SMA N 2 Nunukan meski nilai anaknya dibawah standar 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN – Hari pertama masuk sekolah di SMAN 2 Nunukan Kalimantan Utara diwarnai kericuhan saat seorang pria mengamuk karena anaknya tidak diterima di sekolah tersebut.

Pria bernama Simanjurang itu mendatangi beberapa guru perempuan yang berada di ruangan laboratorium komputer sekolah tersebut.

Dia menuding salah satu guru yang berada di situ telah ingkar janji.

“Katanya aman-aman saja, apanya yang aman. Ibu ini yang menjamin anak saya aman, ternyata tidak diterima,” ujarnya.

Baca: Ombudsman Dapatkan Info Dugaan Pungli. Siswa Harus Pesan Bahan Seragam ke Koperasi

Baca: ALAMAK! Pagar Digembok Terkait Protes Penerimaan Siswa Baru. Siswa SDN Ini Telantar di Luar Sekolah

Beberapa anggota satpol PP yang menjaga situasi di SMA 2 Nunukan, pria yang mengaku anggota polisi itu  kemudian dibawa naik ke ruangan guru di lantai 2 untuk menemui kepala sekolah dan beberapa guru yang sedang mengadakan pertemuan.

Di ruangan itu Simanjurang kembali meluapkan kemarahannya dan mencaci maki para guru.

Kepala Sekolah Marry Padang yang mendengar perkataan tersebut langsung berteriak.

Baca: Muda-mudi Ini Nekat Mesum di Rumah Sakit Saat Pasien Tidur. Kepergok Satpam Saat Gituan

Baca: Halo Dinsos Batam! Warga Resah Melihat Penampakan Pria Tanpa Pakaian di Dekat SMAN 1

“Jangan gara gara polisi Anda memaki," ujarnya.

Beberapa guru yang berada di ruangan tersebut sempat tersulut emosi sehingga merangsek ke arah Simanjurang.

Beberapa anggota Satpol PP kemudian membawa pria itu keluar dari ruangan.

Sementara beberapa guru masih berusaha mengejarnya.

Situasi mulai mereda ketika Simanjorang meninggalkan lokasi sekolah.

Sementara itu, Marry Padang usai kejadian mengatakan, pihak sekolahmemang sempat mengakomodasi beberapa siswa termasuk anak Simanjurang.

Namun dia mengaku tidak pernah menjanjikan siswa tersebut bisa diterima.

Menurut dia, peristiwa itu hanya kesalahpahaman belaka.

"Dia marah anaknya tidak diterima. Salah paham saja itu,” ujarnya.

Sementara itu Simanjorang mengaku khilaf saat marah-marah sehingga mengucapkan kata-kata yang tidak senonoh kepada para guru.

"Saya mengaku khilaf karena emosi tidak terkontrol mau bagaimana?” ujarnya.

Dia mengatakan, rumahnya hanya berjarak 100 meter dari sekolah. Simanjurang pun mengaku anaknya sempat diakomodasi oleh pihaksekolah.(*)

* Berita ini juga tayang di KOMPAS.com dengan judul Anaknya Tidak Diterima, Seorang Pria Mengaku di SMAN 2 Nunukan

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved