Penangkapan Sabu 1 Ton
Sabu 1 Ton Dinaikkan ke Kapal Wanderlust di Tengah Laut. Berapa Awak Kapal Dibayar?
Dari data yang didapat dari kepolisian Taiwan, kapal ini berangkat dari pelabuhan Kaohsiung City, Taiwan pada tanggal 17 juni 2017.
Laporan Tribun Batam, Eko Setiawan
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Setelah kapal Wanderlust pembawa satu ton sabu berhasil ditangkap, Kepolisian Republik Indonesia terus melakukan koordinasi dengan kepolisian Taiwan yang pertama kali memberikan informasi pengiriman barang ini.
Bahkan, polisi juga melakukan identifikasi awal dari mana kapal Wanderlust ini berangkat.
Dari data yang didapat dari kepolisian Taiwan, kapal ini berangkat dari pelabuhan Kaohsiung City, Taiwan pada tanggal 17 juni 2017.
"Memang kapal ini cukup lama berlayarnya, dan awalnya mereka berangkat dari Taiwan," sebut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan.
Selain asal kapal, polisi juga mencari tahu siapa pemilik kapal Wanderlust ini.
Diketahui, kapal tersebut teridifikasi milik salah seorang warga negara China.
Baca: Begini Kronologi Perburuan Kapal Pembawa Sabu 1 Ton yang Tertangkap di Tanjung Berakit, Bintan
Baca: Kapal Pembawa 1 Ton Sabu Sempat Hilang di GPS. Begini Cara Bea Cukai Melacaknya
Baca: Ekspos Tangkapan Sabu 1 Ton: Seluruh Kekuatan Laut Ikut Cari Kapal Wanderlust
Ini juga menjadi pertanyaan sendiri. Sebab, pemilik kapal berasal dari China, sementara pembawa kapal adalah orang-orang Taiwan.
"Ini akan kita lakukan penyelidikan dengan kepolisian China dan Taiwan. Sebab, owner kapal itu orang China," sebutnya.
Saat berangkat dari Pelabuhan Kaohsiung City, kapal ini kosong.
Menurut Iriawn, sabu sebanyak 1 ton dinaikkan ke kapal dari tengah laut.
"Kapal ini awalnya berangkat dari Kaohsiung City ke Johor, Malaysia, kemudian ke Singapura dan lewat perairan Thailand. Di perairan mana mereka memuat barang-barang itu masih kita dalami," lanjut Irianto lagi.
Setelah memuat sabu, kapal tersebut berlayar ke Indonesia menuju Selat Sunda melalui pantai barat.
Dari analisa pihak kepolisian, pelaku sengaja lewat pantai barat karena sepi. "
Setelah menurunkan barang, kapal ini malah kembali lewat jalur tengah. Artinya lewat Bangka dan mereka itu masuk ke wilayah yang ramai. Mungkin karena sudah tidak ada muatan lagi. Jadi mereka bisa aman dan bebas," sebut Irianto.
Kapal ini rencananya akan kembali ke Taiwan. Hasil interogasi sementara, para petugas transporter ini dibayar sebanyak Rp 400 juta per orang. Jika dikalikan lima orang, upah mereka sebayak Rp 2 miliar," katanya.
Setelah melakukan konferensi pers, pihak kepolisian melakukan pemeriksaan kapal Wanderlust tersebut.
Semenjak diamankan, kapal ini terus dijaga ketat oleh pihak kepolisian dan mesin kapal itu dicopot.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/kapal-sabu_20170717_205346.jpg)