Sebaiknya Anda Tahu
Heboh! Inilah Fakta Mengejutkan Pierluigi Collina, Wasit Sepakbola Galak Berkepala Botak!
Heboh! Inilah Fakta Mengejutkan Pierluigi Collina, Wasit Sepakbola Galak Berkepala Botak!
Tahun 1983, dia sudah lulus ujian tingkat nasional dan mulai berkeliling Italia. Sedangkan tahun 1988, sudah mewasiti divisi tiga.
Setelah itu, jalan menuju Seri A dan Seri B seperti terbuka lebar. Tahun 1991 menjadi tahun keberuntungan buat Collina.
Selain sukses meminang dan menikahi Gianna, di tahun itu pula, tepatnya 15 Desember 1991, dia memuiai langkah besarnya di Seri A, saat Verona menjamu Ascoli.
Ketika itu kepala plontos ala Telly Savdlris-nya mulai dikenal khalayak dan menjadi trade mark penampilan wasit partai final sepakbola Olimpiade Atlanta 1996 itu.
Jalan kian halus mulus setelah tahun 1995, namanya masuk daftar wasit eksklusif FIFA.
Apa sebenarnya modal dasar Collina? Orang Italia bilang, si plontos ini memang lahir ke dunia khusus untuk menjadi pengadil lapangan hijau.
Hakim langganan event penting internasional itu dinilai memiliki karakter sangat pas, yang nyaris membuatnya sempurna.
Fans beratnya di Indonesia bahkan menyebut "sifat teladan wasit" sudah menempel erat di nama Collina itu sendiri: (C)ermat, (O)bjektif, (L)ihai, (L)ugas, (I)novatif, (N)etral, (A)dil. Weleh, welehl
Praktiknya, Collina memang tipikal wasit yang begitu teguh meyakini setiap keputusan yang diambil.
Bila sudah bilang A, tak sedikit pun terpancar keraguan di wajahnya, apalagi untuk mengubahnya menjadi B.
Sepintas terkesan galak, tapi karena selalu dilaksanakan dengan konsisten, justru menjadi kunci kekuatan Collina.
Kekuatan yang membuat para pemain menaruh kepercayaan penuh pada sistem, sehingga bisa mengeluarkan kemampuan terbaik mereka.
Para pengamat juga menyebut Collina sebagai orang yang sangat teliti dan mau bersusah payah demi mendapatkan posisi sedekat mungkin dengan pusat permainan.
Saat memberi hadiah penalti buat Inggris di partai melawan Argentina (Piala Dunia 2002) contohnya.
Tayangan ulang menunjukkan, Michael Owen sempat meloncat untuk menghindari jegalan bek Pabio Pochettino.