Heboh! Dua Tentara AS Ditangkap, Panglima TNI Ditolak Amerika. Adakah Kaitannya?

Heboh! Dua Tentara AS Ditangkap, Panglima TNI Ditolak Amerika. Adakah Kaitannya?

TRIBUNNEWS
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo 

Ridlwan menyebut, saat peringatan HUT TNI di Cilegon, Banten, telah ditangkap dua personel tentara AS yang menyusup tanpa undangan.  "Ini insiden serius dan terjadi hanya 14 hari sebelum Panglima ditolak," paparnya.

Ia pun memuji sikap Menlu Retno Marsudi yang langsung meminta klarifikasi dari AS. Hasilnya, imbuh dia, Panglima TNI sudah boleh terbang kembali dan Dubes AS minta maaf.

Meski demikian, Ridlwan berujar, Dubes AS harus memberikan permintaan maaf terbuka. "Saya kira ini respon cepat bu Menlu yang sangat baik. Terbukti pilihan pak Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk bu Retno tepat," tandasnya.

Dikutip dari laman cbp.gov, diketahui bahwa pemerintah AS, punya banyak alasan untuk menolak seseorang memasuki wilayah mereka. Tiga alasan pertama yang mereka jelaskan melalui artikel

"Why was I (or my friend, relative, etc.) denied entery to the U.S?" adalah seseorang yang pernah bekerja secara ilegal di AS, serta seseorang yang terlibat organisasi teroris, atau kriminal, dan mereka yang terinfeksi penyakit.

Selain itu, pemerintah AS juga melarang masuk orang-orang yang pernah divonis bersalah melakukan kejahatan yang berkaitan dengan moral, seperti pelecehan anak, pemerkosaan, penipuan, dan pencurian.

Kejahatan berat seperti pembunuhan, atau pencurian dalam jumlah sangat besar, juga menjadi pertimbangan pemerintah AS menolak masuk seseorang.

Untuk mereka yang berstatus turis, pemerintah AS mengharuskan mereka tidak mencari kerja. Turis juga diwajibkan memiliki uang dalam jumlah cukup, sehingga mampu memenuhi segala kebutuhan hidupnya selama berada di AS.

Di ujung artikel terdapat peringatan yang ditulis dengan ukuran huruf yang lebih besar, berwarna merah, isinya mengingatkan para calon pengunjung bahwa memasuki wilayah AS adalah sebuah keistimewaan, dan bukanlah hak.

Pemerintah AS tidak pernah berniat memberikan ketidaknyamanan untuk siapapun, tapi pemerintah AS berkewajiban menjaga negara mereka tetap aman dari ancaman apapun. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved