Ini yang Paling Ditakutkan Akbar Tanjung : GOLKAR Kiamat Gegara Setya Novanto
Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tanjung mengkhawatirkan keberlangsungan partainya.
Pada kasus korupsi proyek e-KTP, Novanto sudah ditetapkan sebagai tersangka untuk kedua kalinya oleh KPK.
Adapun penetapan tersangka yang pertama gugur karena Novanto memenangkan gugatan praperadilan.
Dalam kasus ini, Novanto disangkakan melanggar Pasal 2 Ayat 1 Subsider Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP.
Novanto diduga menguntungkan diri atau orang lain atau korporasi.
Novanto juga diduga menyalahgunakan kewenangan dan jabatan dan diduga ikut mengakibatkan kerugian negara Rp 2,3 triliun dari nilai proyek Rp 5,9 triliun.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham sebelumnya mengatakan, tidak ada perubahan pucuk pimpinan meski saat ini Setya Novanto kembali menjadi tersangka.
"Tata kerja Partai Golkar sudah jelas dan tata kerja itu merupakan uraian secara rinci dari AD/ART dari peraturan organisasi. Jadi tidak apa-apa. Berjalan saja sesuai tata kerja yang ada," kata Idrus di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (12/11/2017).
Menurut Idrus, Golkar akan mengambil hikmah dari kasus yang menjerat Novanto tersebut.
"Insya Allah kami hadapi masalah ini dengan penuh keyakinan Golkar tidak hanya eksis, tetapi juga akan survive menghadapi peristiwa politik yang ada," lanjutnya. (kompas.com/Nabilla Tashandra)