KEPRI REGION
Serahkan Bantuan, Gubernur Nurdin Upayakan Korban Kebakaran Bisa Buka Usaha Lagi
Keberadaan pasar ini sangat vital bagi warga Daik untuk pemenuhan kebutuhan pokok serta mengantisipasi kebutuhan yang meningkat pada akhir tahun.
Penulis: Thom Limahekin |
Nurdin menyatakan rasa dukanya atas peristiwa korban kebakaran. Ia berharap agar para korban sabar dan diberikan kekuatan dalam menghadapi musibah ini.
“Saya pribadi dan atas nama Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menyampaikan rasa duka atas musibah ini. Semoga warga yang menjadi korban kebakaran ini bisa kembali bangkit. Kita harus mengambil hikmah dari peristiwa ini,” ujar Nurdin.
Serahkan Bantuan
Di pagi hari, Nurdin menyerahkan secara simbolis bantuan dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau kepada Wakil Bupati Lingga.
Nurdin mengatakan bahwa pemberian bantuan ini merupakan wujud simpati pemerintah terhadap korban
“Walaupun tidak sama nilainya dengan yang telah terbakar, tapi kami berharap bantuan ini bisa membantu korban kebakaran untuk melakukan aktivitas ke depannya. Semoga ini bermanfaat,” ujar Nurdin.
Bantuan tersebut terdiri dari 35 paket perlengkapan makan, 35 paket perlengkapan kesehatan keluarga, 35 packs lauk-pauk, 35 lembar matras, 35 lembar tikar, serta 125 lembar selimut.
Kemudian 26 paket perlengkapan sekolah, 200 dus mi instan, 250 paket Sembako, 45 lembar daster batik, 45 lembar sarung, 45 paket perlengkapan dapur, 12 paket pakaian dan ratusan pakaian layak pakai.
Gubernur juga menyerahkan uang tunai yang diamplop untuk diserahkan kepada 35 KK yang menjadi korban bencana.
Bantuan dari Provinsi Kepri ini selanjutnya akan didistribusikan oleh Pemerintah Kabupaten Lingga kepada yang berhak menerimanya.
Setelah penyerahan bantuan, Nurdin bergegas ke lokasi kejadian untuk mendapatkan informasi langsung dari masyarakat yang terkena musibah.
Kepada warga yang menjadi korban yang ditemui di lokasi kejadian Gubernur menghimbau untuk tetap berhati-hati dan waspada agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
“Sekecil apapun yang namanya api harus kita waspadai dan kita cegah agar tidak melengahkan kita,” katanya.
Pada musibah kebakaran ini, jumlah bangunan yang terbakar 59 unit yang terdiri dari 48 toko, empat unit tempat tinggal, empat gudang, 1 pos kamling dan dua penginapan. Ikut terbakar 13 unit sepeda motor.
Kerugian akibat kebakaran ini ditaksir mencapai Rp 53 miliar dengan rincian Rp 10 miliar lebih kerugian berupa materi dan Rp 42 miliar lebih untuk bangunan.
Sejauh ini, penyebab pasti kebakaran yang melanda pertokoan mayoritas warga Tionghoa ini belum diketahui secara pasti.
Namun, dugaan sementara, kebakaran terjadi akibat adanya korsleting pada arus listrik.