HARU! Suami-Istri Ini Tiap Tahun Datang ke Jembatan Tempat Ia Membuang Bayi. 20 Tahun Kemudian?
Saya ingat, ketika meninggalkan bayi itu, ia tidak menangis. Ia tidur saja di dalam selimut. Saya lalu menciumnya dan meninggalkannya
Sejak China memulai adopsi internasional di awal tahun 1990an, orangtua angkat hanya memiliki sedikit informasi tentang keluarga kelahiran anak mereka.
Orangtua di China sering tidak meninggalkan informasi identitas dan menghilang tanpa jejak setelah melepaskan anak mereka.
Kurangnya pengetahuan tentang asal-usul mereka membuat banyak adopsi yang membuat sang anak tak tahu asal-usul mereka.
Kadang, hanya keajaiban yang membuat mereka bertemu, seperti pertemuan saudara kembar bernama Pei dan Wang sebelumnya.
Baca: MENGHARUKAN! Dua Bayi Kembar Perempuan Dibuang Ibunya, Mereka Bertemu Setelah 25 Tahun
Lida dan istrinya Fenxiang mengatakan kepada BBC bahwa setelah menikah pada tahun 1992 dan melahirkan seorang putri, mereka memutuskan untuk memiliki anak lagi.
Tetapi, hal itu jelas menetang undang-undang tentang anak di negara Tirai Bambu tersebut.
Ketika Fenxiang hamil lagi, petugas keluarga berencana memaksanya melakukan aborsi dan mengancam untuk meruntuhkan rumah mereka.
Tapi menurut Fenxiang, saat itu ia sudah hamil 5 bulan, "Kehidupan bayi sudah terbentuk, saya tidak bisa menggugurkannya.”
Lida dan Fenxiang memutuskan untuk bersembunyi di atas kapal di sungai. Di situlah bayi mereka lahir.
Tiga hari kemudian, Lida membawa bayi mereka ke pasar sayur dekat jembatan tersebut.
Setelah mencium bayi yang sedang tidur dengan lembut sebagai ucapan selamat tinggal, sang bayi ditinggalkan dengan sebuah catatan.
Setahun kemudian, pasangan Michigan, Ruth dan Ken Pohler mengadopsi anak perempuan tersebut.
Bayi cantik itu diberi nama Kati, diambil dari Suzhou Social Welfare Institute, lembaga sosial yang memungut bayi-bayi yang dibuang orangtuanya akibat undang-undang tersebut.