HARU! Suami-Istri Ini Tiap Tahun Datang ke Jembatan Tempat Ia Membuang Bayi. 20 Tahun Kemudian?

Saya ingat, ketika meninggalkan bayi itu, ia tidak menangis. Ia tidur saja di dalam selimut. Saya lalu menciumnya dan meninggalkannya

Pohlers juga menerima secarik kertas tak terduga yang ditulis oleh orangtua Kati.

Catatan tersebut diakhiri dengan sebuah permohonan yang sangat mengharukan.

"Jika Tuhan memiliki simpati untuk kami dan Anda peduli terhadap kami, kita bisa bertemu di Broken Bridge di Danau Barat di Hangzhou pada pagi hari, tanggal 7 Juli, 10 atau 20 tahun lagi.

Serupa dengan Hari Valentine, tanggal 7 Juli adalah hari istimewa di China, hari untuk orang yang dicintai untuk bertemu dan bersatu kembali.

Sepuluh tahun setelah mengadopsi Kati, Pohlers didatangi seseorang yang baru kembali dari China dan mengatakan bertemu dengan orangtua kandung putri yang diadopsinya.

Orang itu membawa pesan yang hampir sama yang ditulis Xu di secarik kertas tersebut.
Pembawa pesan tersebut kemudian menawarkan reuni keluarga dan disetujuio oleh Pohlers.

Rencana reuini tersebut juga diketahui oleh Xu Lida dan Fenxiang dan menjadi pemberitaan di China.

Namun tiba-tiba, si pembawa pesan itu menghilang tanpa diketahui sebabnya sehingga kontak terputus lagi.

Sementara, Pohlers menjadi bingung dengan rencana tersebut. Apalagi, ketika ia bertanya pada komunitas China di AS, banyak yang menyarankan sebagiknya reuni itu tidak dilakukan.

Alasannya, Kati masih berusia 10 tahun dan kehidupan keluarga mereka tidak diketahui.

Mereka khawatir, masa depan Kati justru lebih buruk jika dipertemukan dengan keluarganya.

Akhirnya Pohlers dan keluarganya membuat keputusan untuk menunggu waktu yang tepat mempertemukan kati dengan orangtuanya.

Pohlers ingin Kati sendiri yang mengungkapkan keinginan untuk bertemu dengan orangtuanya. Jika dari diri mereka yang mengungkapkan, mereka khawatir Kati merasa dirinya tidak disayangi lagi dalam keluarga.

“Biarlah orangtua kandungnya tahu bahwa dia dirawat dengan baik dan sangat dicintai oleh orangtua angkatnya,” kata Pohlers.

Ruth dan Ken Pohlers (BBC)
Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved