Motion

Biar Kekinian, Komunitas Ini Bakal Padukan Barongsai dan Musik DJ

Barongsai dipercaya merupakan tarian untuk mengusir makhluk gaib. Hal ini diperkuat dengan hadirnya musiknya yang keras.

Penulis: Thom Limahekin |
ISTIMEWA

"Musik yang keras dan berisik itu dipercaya bisa mengusir makhluk-makhluk gaib," jelas Yong Chai.

Namun, dalam kehidupan sehari-hari, kehadiran Barongsai pun diyakini bisa menolak kesialan sekaligus mendatangkan keuntungan. Keyakinan inilah yang mendorong banyak warga Tionghoa mendatangkan tarian Barongsai ke rumah atau tempat usaha mereka.

Yong Chai menjelaskan, setiap warga Tionghoa biasanya menitipkan pesan tertentu ketika mengundang Barongsai datang ke rumah atau tempat usahanya. Pesan ini menjadi petunjuk para anggota Barongsai untuk melancarkan atraksinya.

"Semuanya ada artinya. Kalau kami diundang untuk peresmian toko maka kami pakai pakaian berwarna merah. Itu berarti pemiliknya ingin sukses," jelas Yong Chai.

Selain warna merah, anggota Barongsai juga kerap mengenakan pakaian berwarna lain. Warna kuning artinya berjaya, sedangkan warna hitam atau putih mengisyaratkan perkelahian.

Atraksi-atraksi pada Barongsai juga memiliki arti tertentu. Jika anggota Barongsai diminta untuk memecahkan buah jeruk yang berbentuk laba-laba atau lipan berarti mereka diminta untuk memecahkan kesialan.

"Kalau ada sayur tergantung lalu kami diminta melompat untuk meraih sayur itu berarti kami diminta mendatangkan kesuksesan," terang Yong Chai lagi. (*)

Ingin Padukan Barongsai dengan Dance dan DJ

MESKI sudah ada sejak zaman dulu, Barongsai diklaim bukan tarian budaya Tionghoa yang mati gaya. Ia bisa berkembang seiring perkembangan zaman.

Ide inilah yang mendorong ketua Barongsai Che Tek Bio, Max (26) memadukan Barongsai dengan gerak-gerak tarian zaman kini. Ide tersebut pernah ditawarkan oleh guru saya. Tetapi hal itu belum terwujud.

"Makanya saya ingin mencobanya. Saya mau memadukan Barongsai dengan gerakan dance dan disc jockey atau DJ," ujar Max kepada Tribun, Sabtu (13/1/2017) sore.

Dia menjelaskan, latihan dasar Barongsai tidak bedanya dengan memperagakan gerakan kungfu. Gerakan tersebut akan lebih menarik ketika dipadukan dengan tarian dance dan DJ.

"Selama ini saya juga menjadi DJ di Dope Club. Nah, saya berencana memulainya dari Dope. Saya sedang menyusun rencananya untuk tampil pada Imlek nanti," jelas Max.

Ketua Barongsai Che Tek Bio ini memiliki sekitar 20 anggota. Mereka merupakan anak-anak remaja yang berumur belasan hingga kepala tiga. Perpaduan Barongsai dengan dance dan DJ diyakini akan menarik minat banyak anak muda untuk bergabung.

"Saya ingin menarik anak-anak muda untuk bergabung. Ini adalah wadah saja. Melalui wadah itu, kita bisa membentuk komunitas kreatif lainnya," ujar DJ di Dope Club ini. (*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved