Suhu Minus 16 Derajat, Wanita Cantik Ini Nekat Setengah Telanjang di Korea. Ini yang Dilakukannya

Di saat suhu minus 16 derajat, wanita cantik Ashley Fruno ini terlihat hanya mengenakan bra, celana dalam serta topi telinga kelinci.

|
AFP
Ashley Fruno demo sendirian di Pyeongchang 

TRIBUNBATAM.ID, SEOUL - Di tengah gegap-gempitanya rakyat Korea Selatan menyambut Olimpiade Musim Dingin akhir pekan ini, sosok wanita ini memantik perhatian, Selasa (6/2/2018).

Bertapa tidak, suhu di Pyeongchang saat ini minus 16 derajat celsius.

Sementara, wanita cantik Ashley Fruno ini terlihat hanya mengenakan bra, celana dalam serta telinga kelinci dan sepatu hak tinggi.

Wanita muda berkulit putih ini memegang sebuah papan bulat bertuliskan "Champions Don't Wear Fur".

Di bagian atas dadanya, terlihat tato berukuran besar yang cukup menyolok.

Ashley adalah seorang aktivis perlindungan hewan yang memprotes perdagangan bulu serta perdagangan daging anjing di negara itu.

Aksi berpakaian minim seperti ini memang bukan yang pertama dilakukan aktivis PETA ini, tetapi jarang dalam cuaca yang dingin menggigit.

Kendati hanya beraksi sendirian,  ia tetap percaya diri menyuarakan pembelaannya terhadap binatang di depan media centre Olimpiade.

Aksi Ashley yang menyolok ini pun diabadikan oleh sejumlah wartawan yang mulai berdatangan ke Korsel untuk meliput pesta olahraga empat tahun sekali ini.

Ashley terlihat menggigil oleh cuaca dingin yang menusuk, tetapi ia tetap tersenyum kepada orang yang lewat, seperti dilaporkan AFP.

Selama lebih kurang 15 menit, Ashley beraksi dengan pakaian minimnya agar para atlet dan penyelenggara untuk memberikan Perlakuan Etis terhadap Hewan (PETA).

"Pasti dingin, tapi tidak ada apa-apa dibandingkan dengan yang hewan rasakan di peternakan bulu," katanya kepada wartawan.

"Bulu hewan yang dipakai oleh banyak orang Korea seharusnya tidak terlihat di Olimpiade. Ini adalah kekejaman terhadap hewan sehingga kami meminta semua orang ke sini untuk bebas dari perilaku buruk," katanya.

Selain pakaian musim dingin berbulu hewan, seperti bulu keluinci dan angsa, para ktivis juga mendesak Korea Selatan menghentikan kuliner untuk daging anjing di negara tersebut.

Piala Dunia 2002 Jepang-Korea, Brigitte Bardot bahkan memimpin kampanye yang memicu reaksi serius dari negara tersebut.

Pemerintah melarang penjualan dan konsumsi daging anjing menjelang Olimpiade Seoul 1988 karena mempermalukan penyelenggara lokal.

Ashley datang ke Olimpiade Korsel dari negara yang sangat jauh, yakni Kanada, untuk menyuarakan protes tersebut, meskipun tidak spesifik terkait perdagangan daging anjing.

"Di Asia, perdagangan bulu sangat besar dan China sebenarnya adalah salah satu eksportir bulu terbesar di dunia," kata Ashley.

"Di peternakan bulu di China, kelinci dijejalkan ke dalam kandang dan dibunuh dengan dipukuli sampai mati, dicekik, atau dipotong tenggorokannya, saat mereka masih sadar."

Sementara, di Korsel, masalah yang mendapat sorotan utama adalah penjualan daging anjing yang cukup marak.

Tahun lalu, pemerintah menutup pasar anjing terbesarnya --pasar Seongnam-- yang menjual lebih dari 80.000 anjing, --baik dalam kondisi mati atau hidup setiap tahun.

Penutupan itu memang untuk menghindari kritik dalam mempersiapkan Olimpiade Pyeongchang.

Anjing-anjing itu dikurung di dalam kandang dan dibunuh secara kejam dengan cara dipukul sampai mati.

Hal itu dipercaya untuk meningkatkan produksi adrenalin binatang tersebut, yang menurut pria Korea, bagus untuk meningkatkan kejantanan.

Setelah mati atau dalam kondisi sekarat, anjing-anjing tersebut dimasukkan ke dalam bejana yang berisi air mendidih dan dikuliti oleh juru masak.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved