Sebaiknya Anda Tahu

Terungkap! Inilah Gandarusa, Tanaman Berkhasiat Kondom bagi Pria! Begini Cara Pakainya!

Kontrasepsi pria selama ini lebih bersifat mekanik, dan kebanyakan para suami emoh menggunakannya

Grid
Ilustrasi 

Bambang mengaku, ia terilhami oleh informasi dari "Laporan Perjalanan ke Jayapura Sentani (Irian Jaya)" tulisan S. Moeso dan P. Agus dari Fakultas Biologi UGM pada 1985.

Ada dua tanaman yang digunakan oleh penduduk setempat untuk menjarangkan kelahiran, yaitu Endospermum mollucanum Becc. dan gandarusa. Berhubung tidak mengenal tanaman yang pertama, maka Bambang memilih gandarusa.

"Yang harus diingat, gandarusa adalah tanaman beracun kalau dikonsumsi oral (dikunyah atau diminum rebusannya)," Bambang Prajogo mengingatkan. Di Papua gandarusa diseduh seluruh bagian tanamannya.

Akan tetapi, menurut Bambang, zat aktifnya ternyata banyak ditemukan di daun. Mungkin orang Papua punya enzim pencernaan yang mampu menaklukkan racun gandarusa.

Kenyataannya, "Orang Papua anaknya sedikit. Tapi harus ditelaah lagi, karena bukan sekadar pakai KB alami, tapi apakah tingkat kesuburannya rendah karena gizi rendah dan faktor lain."

Gandarusa merupakan tanaman semak liar di dataran rendah hingga 500 m di atas permukaan laut. Tanaman ini banyak tumbuh di hutan, tanggul sungai, atau dipelihara sebagai tanaman pagar dengan stek batang.

Tumbuh tegak, tingginya bisa mencapai 2 m, percabangan banyak dari dekat pangkal batang. Cabang-cabang yang masih muda berwama ungu gelap, bila tua menjadi cokelat berkilat.

Daunnya yang banyak mengandung senyawa gendarusin berupa daun tunggal berbentuk lonjong sepanjang 5 - 20 cm dengan lebar 1 - 3,5 cm, tepi rata, ujung daun meruncing, pangkal berbentuk biji bertangkai pendek 5 - 7,5 mm, warna daun hijau gelap. Letak daun berhadapan.

Bunganya kecil berwarna putih, tersusun dalam rangkaian berupa malai/bulir menguncup, berambut menyebar dan keluar dari ketiak daun atau ujung tangkai. Buah berbentuk bulat panjang. Ada yang berbatang hitam atau hijau.

100 hari sudah subur

Dari hasil uji fitofarmaka disimpulkanbahwa gandarusa memenuhisyarat Materia Medika Indonesia. Pada uji fitokimia, dari gandarusa telah berhasil diisolasi senyawa flavonoid yang merupakan senyawa aktif sekaligus penanda kandungan tanaman itu, yakni senyawa gendarusin.

Sementara untuk uji farmakologi pendahuluan menunjukkan, antara lain, fraksi etil asetat dan n-butanol gandarusa bisa menurunkan daya gerak dan daya hidup spermatozoa manusia in vitro.

Gandarusa tak berpengaruh pada spermatogenesis. Jadi, produksi sperma tetap normal, hanya mutu sperma, terutama kandungan enzim hyaluronidase-nya melemah.

Uji daya racun dan efek sampingan menunjukkan, bila air rebusan gandarusa diminum tak sesuai dosis aman, yang terjadi adalah muntah tiada henti. Hal ini sudah dibuktikan pada merpati yang mengalami dehidrasi.

Ada manusia yang muntah-muntah karena mengunyah daun segar untuk obat batuk. Uji sitotoksik fraksi etanol dan fraksi air sampai 5.000 ppm (part per million) tak memicu pertumbuhan sel kanker payudara dan sel limfosit.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved