Sebaiknya Anda Tahu
Terungkap! Inilah Gandarusa, Tanaman Berkhasiat Kondom bagi Pria! Begini Cara Pakainya!
Kontrasepsi pria selama ini lebih bersifat mekanik, dan kebanyakan para suami emoh menggunakannya
Pada uji teratogenik, karsinogenik, dan mutagenik, pemberian bahan uji tak menyebabkan kecacatan pada janin mencit. Untuk mengetahui tingkat reversibility-nya, dilakukan uji pulih kesuburan dengan kelinci percobaan mencit.
Hasilnya, 55 hari baru pulih. Siklus produksi sperma baru mencit sendiri 35 hari (tikus 49 hari dan manusia 72 hari). Jika berpatokan pada pola itu, kesuburan manusia akan pulih dalam 100 hari. Kalau sudah tahu dosisnya, diharapkan peluang kerjanya muncul kurang dari satu siklus.
Dalam persiapan penggunaan pada manusia, dilakukan uji beberapa metode ekstraksi yang efisien dan amat aman bagi manusia. Sebagian besar telah menghilangkan senyawa yang diperkirakan berdaya racun tetapi tetap aktif sebagai kontrasepsi pria.
Ini merupakan jembatan dari skala laboratorium ke skala produksi atau industri. Kini tengah diteliti kadar kandungan senyawa aktif gendarusin A dalam darah kelinci dan ejakulat (sperma).
Tahapnya farmakokinetika, yaitu meneliti ketersediaan obat dalam tubuh untuk mengukur dosis tepat dalam darah yang bekerja efektif sebagai kontrasepsi (pencegah kehamilan).
Kalau minum obat, selalu ada sisa obat yang tak terserap tubuh dan akan dikeluarkan lewat keringat dan air seni. Jadi, yang tersisa di kandungan darah itulah yang aktif.
Jadi, meski obat masuk ke dalam tubuh secara oral, senyawa aktifnya sudah bisa mencapai organ reproduksi pria, termasuk ejakulat. Tikus diberi obat, dikawinkan, tak punya anak.
Begitu pemberian obat dihentikan, lalu tikus dikawinkan, beberapa bulan kemudian hewan coba itu bisa punya anak lagi.
Uji stabilitas bahan untuk persiapan menjadi pil atau tablet sudah pula dilakukan. Uji klinis tak mudah karena harus dilakukan di bawah pengawasan Dewan Penguji Etika untuk memastikan efek sampingannya.
Pasien uji harus rawat inap dan selama itu ia terus dipantau. Idealnya, satu contoh, satu dosis untuk 10 orang rawat inap selama tiga bulan. Kalau hasilnya pada orang per orang sangat bervariasi, berarti jumlah pasien uji mesti ditambah.
Kalau hasilnya rata-rata, relatif serupa atau sama, cukuplah. Saat ini sedang dicari dana dari kalangan industri dan lembaga penelitian untuk pelaksanaan uji klinis itu.
Sekali lagi, sebagai fitofarmaka kontrasepsi pria harus tetap mengikuti syarat aman-manjur-bermutu.
"Saya berharap, penelitian ini sudah selesai sampai tahap ampuh dan aman digunakan pada manusia sebelum saya pensiun. Umumnya, suatu obat akhimya bisa dikonsumsi perlu (waktu) lebih dari satu generasi untuk meneliti," tutur pria yang sempat empat bulan menjadi associate professor di Koyama University, Jepang, untuk menangani data jamu dan herbal Indonesia ini.
(Intisarionline/Christantiowati. Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Juni 2007)