Angkot Tanjungpinang Tak Khawatir Taksi Online: Masih Laku, Masih Banyak yang Mau Naik Angkot

"Angkot masih laku. Pagi-pagi, anak sekolah naik Angkot. Banyak orang masih ingin naik Angkot," kata Lilis yakin

Penulis: Thom Limahekin | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM/THOM LIMAHEKIN
Angkutan Kota (Angkot) di Tanjungpinang, Jumat (16/3/2018) 

TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Jejeran oplet-oplet sudah terparkir rapi di Terminal Pasar Baru jalan Mereka kota Tanjungpinang, Jumat (16/3/2018) pagi.

Warna dominan mobil-mobil itu adalah putih kendatipun ada yang dipoles dengan warna lain dan hiasan dari stiker.

Ada beberapa mobil ada yang masih terlihat bekas dempul di badannya sudah terkelupas sehingga menyembulkan karatan besi.

Baca: Terungkap di SPDP. Polisi Tetapkan 2 Tersangka pada Kasus Pencurian di Bank BNI Tanjungpinang

Baca: Cantiknya Cucu Amitabh Bachchan Gak Kalah dari Artis Bollywood

Baca: Hasil Lengkap Liga Europa Babak 16 Besar. Borussia Dortmund dan AC Milan Tersingkir

Deru oplet-oplet ini kerap meraung-raung, memekakkan telinga, namun, ada juga yang suara knalpotnya tidak bedanya dengan bunyi boat pancung.

Belasan sopir bergurau di pojok terminal sambil merokok dan meneguk kopi. Topik pembicaraan mereka tidak jauh dari berapa banyak penumpang sejak pagi.

Kendatipun asyik mengaso, para sopir oplet ini masih tetap mengawasi calon penumpang.

Sesekali ada yang menawarkan jasa bagi para penumpang yang melintas di situ.

Baca: Polda Sumut Tetapkan JR Saragih, Tersangka Pemalsuan Legalisir Ijazah SMA. Ini Penjelasannya

Baca: Untuk Aktifitas Kelautan. BMKG: Kecepatan Angin di Perairan Batam-Bintan Capai 18 Knot

Baca: Hasil All England 2018. Tiga Wakil Indonesia Lolos ke Perempat Final, Termasuk Kevin/Marcus

"Ke mana, Dek. Batu 8 Atas? Ayo, pakai Angkot (angkutan kota)," tawar seorang pria tua yang bertopi.

Setiap sopir oplet ini harus menawarkan sendiri jasanya kepada calon penumpang. Maklum mereka tidak mempunyai kondektur.

Suasana di jalan Merdeka masih ramai. Terik matahari perlahan-lahan menancap di dahi lalu menjalar ke ubun-ubun. Jejeran oplet-oplet tua pun kian memanjang.

Lilis, seorang sopir bercelana pendek turun dari oplet setelah memarkirnya.

Dia lalu duduk di palang besi yang dipasang di emperan toko.

Dia tampak girang. Sambil mengisap dalam-dalam rokoknya, dia mulai bergurau dengan orang sekitar sambil sesekali menawarkan jasa angkutannya.

"Ada lah. Pokoknya sudah dapat sedikit duit pagi ini," ucap Lilis kepada TRIBUNBATAM.id.

Angkutan Kota (Angkot) di Tanjungpinang, Jumat (16/3/2018)
Angkutan Kota (Angkot) di Tanjungpinang, Jumat (16/3/2018) (TRIBUNBATAM/THOM LIMAHEKIN)

Baca: Prakiraan Cuaca Kepri Hari Jumat Ini. Sejumlah Kota Diguyur Hujan Pagi Hari

Baca: Akhirnya, Atalarik Syah Akui Pacaran dengan Vonny Cornellya

Baca: Begini Reaksi Warganet, Ketika Tahu Kisah Pilu Najwa Shihab Kehilangan Putri Kecilnya

Pria ini mengaku, dalam sehari, uang Rp 100.000, sudah pasti ada ditangannya kalau dia rajin menambang. Lagi pula oplet tersebut miliknya sendiri.

"Saya gak tahu yah kalau opletnya milik orang. Ada orang sewa oplet orang lain untuk tambang. Berapa duit yang dia dapat, saya pun gak tahu," ucap Lilis.

Kehadiran banyak tukang ojek, taksi konvensional, bus pemerintah daerah dan bakal taksi online ternyata tidak membuat Lilis khawatir.

Dia sungguh yakin masih bisa mendapatkan target dari hasil menambang dalam sehari.

"Angkot masih laku. Pagi-pagi, anak sekolah naik Angkot. Banyak orang masih ingin naik Angkot," sebut Lilis yakin.

Keyakinan ini lahir juga dari dalam hati Andi, sopir oplet lainnya. Dia bahkan sama sekali tidak cemas akan kehadiran bus pemerintah daerah yang mulai beroperasi sejak akhir tahun lalu.

"Oh tidak jadi masalah. Bus itu tidak potong nasib kami," celetuk Andi, pria asal Makasar ini.

Dia menjelaskan, bus-bus tersebut tidak melintas di dalam kota tetapi di pinggiran kota saja. Hal inilah yang menguntungkan para sopir oplet.

Tidak hanya itu, bus-bus tersebut pun hanya muncul pada waktu tertentu saja. Sedangkan oplet bisa melintas ke mana saja asalkan tidak menyalahi jalur trayeknya.

"Saya lihat bus-bus itu juga tak ada penumpangnya. Jadi kami yakin masih bisa cari makan kendatipun ada bus, taksi pangkalan dan taksi online yang lagi heboh di Batam," ungkap Andi. (thomm limahekin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved