Pawang Buaya Siram Sirih dan Pinang, Buaya Muncul Bawa Potongan Tubuh Korbannya

buaya menyerang manusia karena merasa terusik, bahkan disakiti karena sering dipukul, dilempar dan dipotong hingga mati.

mirror.co.uk
buaya 

Selang beberapa menit, tutur Alfons, buaya membawa lagi sepotong tubuh korban.

Kali ketiga, Alfons menyiram lagi obat ke air seraya berkomunikasi dengan buaya dan buaya langsung membawa jasad korban utuh ke pinggir kolam.

Setelah jasad korban sudah dikembalikan semua, Alfons membuat lagi ritual adat untuk pendinginan jasad sebelum keluarga mengevakuasi jasad korban ke rumah duka.

Ritual adat pendinginan itu berupa percikan air kepada seluruh warga yang hadir di lokasi. Ritual ini sebagai tanda bahwa seluruh warga yang hadir telah bersatu dan memiliki tujuan yang sama mencari korban.

Menurut Alfons, jika buaya belum memangsa semua tubuh korban, maka di saat minta untuk dikembalikan, buaya pasti membawa tubuh korban.

Jika buaya sudah mangsa seluruh tubuh korban, lanjut Alfons, tetap dilakukan komunikasi dengan buaya untuk memastikannya. "Kalau sudah tidak ada, saya omong lagi. Tolong naik ke atas supaya saya pulang," demikian Alfons. (Teni Jehanas)

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Buaya Terkam 41 Warga NTT. Pawang Senior di Malaka Menyebut Penyebab Utamanya Berikut Ini

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved