Terungkap. Jenderal Gatot Ingin jadi Presiden. Dia Melamar Partainya Prabowo

Politisi Partai Gerindra Muhammad Syafi'i mengungkapkan Gatot telah mendaftar sebagai capres melalui partainya

WARTAKOTA
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo 

TRIBUNBATAM.ID, JAKARTA -  Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo akan pensiun per 31 Maret 2018. Meski disebut-sebut memiliki peluang, dia selalu memberi jawaban yang tidak tegas tentang keinginan dirinya menjadi preisden dalam Pilpres 2019. 

Saat menjadi satu narasumber di Mata Najwa, Rabu (14/3/2018), yang mengusung tema: Siapa Berani Jadi Presiden, Gatot juga selalu membantah dirinya berambisi menjadi capres dan tidak berkampanye.

Namun di sisi lain, jaringan relawan Gatot sudah terbentuk dengan mengusung tagline: Satukan hati untuk Indonesia.  

Baca: Kalau Satu Mati, Kita Berdua Mati! Kata Luis ke Jenderal Gatot Nurmantyo

Baca: Gatot Nurmantyo Pensiun Maret 2018. Ini Alasan Jokowi Pilih Hadi Tjahjanto Sebagai Panglima TNI

 ''Apabila rakyat dan negara memanggil, matipun saya rela. Saat ini saya masih prajurit, tetapi apabila rakyat menghendaki setelah saya pensiun, saya siap!" kata Gatot.

Selanjutnya Najwa menanyakan ukuran 'rakyat menghendaki' yang dilontarkan Gatot.

''Ada beberapa indikator seperti survei, pernyataan-pernyataan. Nah ini yang akan saya nilai,'' katanya.

Gatot juga membantah telah melakukan kampanye ke pesantren dengan mengusung tagline Satukan Hati untuk Indonesia.

"Satukan hati untuk Indonesia adalah slogan untuk menyatukan bangsa Indonesia, agar bangsa ini aman."

''Saya kan tidak mengajak pilihlah saya,'' katanya.  

Namun politisi Partai Gerindra Muhammad Syafi'i mengungkapkan Gatot telah mendaftar sebagai capres melalui partainya.

Padahal Gerindra sudah bulat mengusung Ketua Umumnya Prabowo Subianto sebagai penantang petahana Jokowi di Pilpres 2019.

Baca: Politisi, Dosen dan Cawako. Sayang Doktor Cantik Ini Tersangka Korupsi. Lihat Foto-fotonya

Baca: Fadli Zon Unggah Foto Bareng Jokowi dan Ahok. Fahri Hamzah: Bertanggung Jawab Bro!

Syafi'i mengatakan Gatot mengutarakan keinginannya sebagai capres Gerindra saat bertemu Prabowo beberapa waktu lalu.

"Pak Gatot kan datang ya, mendaftar lah ya untuk menjadi capres," kata Syafi'i di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (22/3/2018).

 Namun, Syafi'i menyatakan seluruh kader Gerindra tetap pada keputusannya untuk mengusung Prabowo di Pilpres2019.

"Soal capres yang pasti kami mencalonkan bapak Prabowo Subianto sebagai capres," lanjut Syafi'i. 

Hal senada disampaikan oleh Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria. Ia membenarkan adanya pertemuan antara Gatot dan Prabowo. Namun ia tidak mengetahui apakah pertemuan tersebut membahas Pilpres 2019.

Ia justru mengungkapkan Gatot masuk daftar cawapres Prabowo. Saat ditanya apakah Gerindra bakal memasangkan Prabowo dan Gatot yang sama-sama berasal dari militer, ia menjawab hal itu tidak mustahil.

Sebab, menurut dia, saat ini tak ada lagi pembedaan antara sipil dan militer dalam memimpin Indonesia.

"Saat ini kan di masyarakat tak lagi ada dikotomi bahwa yang sipil harus sama militer. Militer harus sama sipil, Jawa luar Jawa. Sipil sama sipil bisa, militer sama militer bisa. Sangat mungkin," lanjut dia.

Baca: Jokowi Sedang Ngetes Muhaimin Iskandar dan Romahurmuziy

Baca: Jumat Besok Liga 1 Mulai Digelar. Berikut Jadwal Siaran Langsung di TV Selama 4 Hari Laga

Ketua DPP PKS Bidang Politik Hukum dan HAM Al Muzzammil Yusuf menuturkan partainya tak keberatan jika Gatot dipasangkan dengan Prabowo.

Meski demikian, kata Muzzammil, setiap nama calon yang muncul akan dibicarakan lebih dulu oleh Majelis Syuro PKS.

 "Semua calon yang potensial terbuka dalam pandangan DPP PKS tapi mekanisme memang harus diputuskan dan dilaporkan kepada Majelis Syuro PKS," ujar Muzzammil saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (22/3/2018).

Muzzammil mengatakan PKS membuka diri terhadap siapapun calon yang diajukan oleh Partai Gerindra.

Selain itu, PKS juga telah menyiapkan sembilan nama yang dinilai siap maju sebagai capres dan cawapres.

Selanjutnya nama-nama tersebut akan dibicarakan oleh kedua partai oposisi tersebut.

"Tentunya kalau Gerindra dengan PKS saling menghormati fatsun (sopan santun dalam berpolitik). Gerindra suaranya lebih besar dari PKS, kita menghormati fatsun itu. Tentu mereka juga harus menghormati fatsun kita sebagai parpol," tuturnya. (*)

 Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul politisi gerindra sebut gatot nurmantyo sempat daftar jadi capres

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved