Kisah Sepotong Roti dari Balik Penjara! Kesan Angker Lapas Narkotika Hilang! Ini Videonya!
Dapur Roti Jaman Now, begitu nama rumah produksi roti di Lapas Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang di Km 18 Kijang
Jika usaha roti ini sukses, kesusksesan ini diharapkan lanjutkan mereka di luar nanti, sekaligus menjadi cikal bakal produk khas ala lapas,"kata Mishbahuddin.
TribunBintan.com sempat diajak melihat lebih dekat Dapur Roti Jaman Now dan dipersilahkan mencicipi produk roti racikan napi. Diselingi segelas kopi mocca, cita rasa roti tersebut ternyata sangat menggoda lidah.
Rotinya lembut dan kenyal dan di setiap gigitan menawarkan sensasi rasa yang khas. Sepintas, produk roti Dapur Jaman Now mirip dengan roti pada umumnya. Namun yang membedakannya, cita rasa. Dan pastinya juga cerita dibalik pembuatan roti yang tidak biasa.
Tangan tangan terampil dibalik cita rasa roti Dapur Jaman Now ala lapas ini adalah Topan, Ari dan Das.
Mereka adalah warga binaan yang berlatar belakang pengalaman koki dan staf restoran sebelum terjerat dunia obat terlarang.
Topan dan Ari pernah bekerja di kapal sebagai koki. Oleh Mishbahuddin, keahlian koki tiga napi tersebut dirasa akan sia sia bila tidak diasah.
Penjara jangan sampai turut membunuh keahlian warga binaan apalagi bila skill tersebut positif dan berguna untuk hidup di luar penjara.
Dapur Roti Jaman Now bersebelahan dengan ruang komunikasi pengunjung dengan warga binaan. Ruanganya tidak terlalu besar namun cukup untuk menampung oven,
alat pembakaran roti. Selain oven, tersedia meja untuk meracik adonan roti yang juga sekaligus tempat penyimpanan terigu, margarin, telur, dan bahan masak.
Di ruang itulah Ari, Topan dan Das berkolaborasi meracik adonan sehingga menjadi roti siap saji yang menggugah selera. Terdapat petugas Polsuspas yang on time mengawasi kegiatan para warga binaan meracik roti.
"Bahan roti kami ada terigu, gula, mentega, telur dan lainnya. Lalu kita buat adonan dan setelah itu dipanggang di oven. Lama sekali masak bisa 15 menit,"kata Ari, sang cheff.
Ari mengatakan, sejak berkecimpung sebagai peracik roti Dapur Roti Zaman Now, semangat hidupnya untuk berkarya di luar makin menggebu gebu.
Ia merasa, obat terlarang yang menjeratnya beberapa tahun silam yang kemudian membawanya ke bilik penjara narkotika adalah kesalahan fatal.
"Saya seperti menyia nyiakan hidup saya. Lewat kegiatan ini, saya seperti diingatkan agar jangan lagi kembali ke sana (perkara narkotika),"ujanya.
Kalapas Mishbahuddin mengatakan, pangsa pasar produk Dapur Roti Zaman Now diakui masih terbatas. Hasil penjualan sementara roti tersebut dipakai untuk menambal kekurangan biaya operasional pengembangan Lapas. Untuk memperbesar pangsa pasar, Mishbahuddin berencana bekerja