KEREN! Belajar Secara Otodidak, Penyandang Disabilitas di Anambas Ini Bisa Perbaiki Laptop

Kekurangan fisik tidak membuat Rangga larut dengan kesedihan. Ia berusaha mengasah keterampilannya sehingga ia bisa memperbaiki laptop

Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM/SEPTYAN MULIA ROHMAN
Rangga, penyandang disabilitas di Anambas 

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Namanya Rangga. Umurnya baru 17 tahun, namun ia cukup cekatan dalam memperbaiki laptop.

Sekilas, apa yang dilakukan remaja ini tampak biasa.

Tapi Rangga bukan lah anak yang biasa.

Baca: Tak Ada Wedhus Gembel, Erupsi Freatik Merapi Hari Ini Justru Bahaya. Pernah Tewaskan 140 Orang

Baca: Heboh Rumah Tangga Sule Diambang Perceraian. Benarkah, Soal Moge Jadi Pemicu?

Baca: PPDB 2018. Daya Tampung SDN 008 Sekupang, 144 Siswa. Ini Wilayah yang Masuk Zonasinya

Ia tidak seperti remaja kebanyakan, karena Rangga penyandang disabilitas.

Rangga tidak bisa bicara dan tidak bisa mendengar.

Namun, kekurangan itu ternyata tidak membuat ia larut dengan kekurangan, dan ia berusaha mengasah keterampilannya sehingga ia bisa memperbaiki laptop. Ia belajar secara otodidak.

Ketua Forum Komunikasi Keluarga Anak Dengan Disabilitas (FKKADK) Kabupaten Kepulauan Anambas, Hendrik Wenas pernah berkunjung ke rumah Rangga.

Rumahnya di Desa Langir Kecamatan Palmatak.

Hendrik menyaksikan bagaimana Rangga memperbaiki perangkat elektronik laptop milik ibunya.

Hal itu ia ketahui saat melakukan pendataan terhadap penyandang disabilitas di Anambas.

"Dari penuturan ibunya, anak ini tidak bisa bicara dan mendengar. Saya terkejut saat mengetahui hal itu," ujarnya saat berbincang di Tarempa Jum'at (11/5/2018).

‎Ibu Rangga bahkan sempat terharu saat menceritakan bagaimana anaknya kepada Hendrik.

Air mata ibu Rangga tak terbendung saat menceritakan bagaimana upayanya untuk tetap membawa Rangga ke sekolah agar bisa menempuh pendidikan layaknya anak normal.

"Saat kami datang dan masuk ke keluarganya, beliau sudah terharu. Dia menceritakan perjuangannya," ungkapnya.

Rangga merupakan satu dari sekian banyak penyandang disabilitas yang memiliki potensi di Anambas.

Di Desa Pian Pasir, Kecamatan Palmatak, ada juga penyandang disabilitas yang memiliki keahlian seni lukis.

Keahliannya ini bisa meniru model mata uang hingga detail dan dibukukan meski dengan cara sederhana.

"Di Siantan Selatan ada anak yang sehari-hari bisa membantu PR sekolah adik dan kakaknya, padahal ia tidak mengenyam pendidikan sekolah," katanya.

‎"Kami berharap‎ hak-hak penyandang disabilitas ini dapat diperhatikan. Seperti transportasi khusus penyandang disabilitas," katanya.(tyn)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved