Ramadhan 1439 H

Suasana Ramadan di KM Sabuk Nusantara! Begini Nikmatnya Sahur dan Tarawih saat Berlayar di Laut!

Pukul 03.00 WIB. Speaker di sudut dek kapal perintis KM Sabuk Nusantara kembali bergema. Isinya pemberitahuan bahwa waktu sahur sudah dimulai

tribunbatam/aminnudin
Suasana ruang kemudi dan navigasi kapal Pelni, Senin (28/5/2018) 

TRIBUNBINTAN.COM, BINTAN-Pukul 03.00 WIB. Speaker di sudut dek kapal perintis KM Sabuk Nusantara kembali bergema. Isinya pemberitahuan bahwa waktu sahur sudah dimulai.

Kesibukan di ruang dek tempat penumpang bersesekan di kamar kamar yang disediakan mulai terasa.

Baca: Keluhkan Bau Mulut saat Jalankan Ibadah Puasa? Jangan Panik, Ikuti Saja 4 Tips Kesehatan Gigi Ini!

Baca: Mengejutkan! Inilah 7 Cara Ampuh Hilangkan Rasa Kantuk Saat Jalani Puasa! Mau Mencoba?

Baca: Menyegarkan! Inilah Es Susu Kurma, Tantangan Baru Buka Puasa! Begini Bikinnya!

Sejumlah penumpang saling membangunkan untuk memberitahukan bahwa waktu sahur di mulai.

Diantara penumpang, ada Yono (42), yang hendak mudik ke Sambas, Kalimantan Barat. Yono tidur di ranjang yang lokasinya pas dekat pintu masuk ruang dek.

Ia dikeliling tumpukan dus yang diikat erat. Isi dus macam macam, diantaranya oleh oleh buat anak istrinya di kampung halaman.

Di sebelahnya, ada rombongan keluarga yang hendak mudik di Pulau Tiga. "Di dalam ada baju buat anak anak, serta oleh oleh buat istri di rumah,"katanya.

sb1

Ini adalah tahun kedua Yono mudik dengan kapal perintis milik Pelni. Pekerja proyek pemerintah pusat di Kepri ini selalu memilih mudik dengan kapal.

Alasannya kata dia harga tiket kapal ke Pontianak relatif terjangkau dan kedua, pengalamannya beda. Harga tiket penumpang dewasa ke Pontianak misalnya hanya Rp 46.000. Anak anak hanya Rp 39.000.

Sebagai perbandingan dengan pesawat, tiket paling murah berdasarkan pantauan Tribun di situs situs penjualan tiket online per tanggal 28 dan 29 Mei,

rute Tanjungpinang-Pontianak ditawarkan dikisaran Rp 600 ribuan sampai sejutaan. Bahkan ada yang sudah menembus Rp 1,6 juta.

Namun meski mahal untuk sebagian kalangan, jarak tempu pesawat tentu tidak sebanding dengan kapal.

Bila Yono memilih pesawat, cukup tiga sampai empat saja ia mungkin sudah tiba di kampung halaman.

Suasana ruang kemudi dan navigasi kapal Pelni, Senin (28/5/2018)
Suasana ruang kemudi dan navigasi kapal Pelni, Senin (28/5/2018) (tribunbatam/aminnudin)

Sementara dengan kapal Pelni, ia harus berada seharian di lautan. Bahkan kapal tidak langsung ke Pontianak, harus menyinggahi dulu Tambelan.

Sebagai gambaran, dari Tanjungpinang atau Kijang ke Tambelan ditempu dengan waktu 22 jam. Itu belum lagi ke Pontianak.

Tapi bagi dia, itu bukan problem. Ada nuansa mudik yang tidak akan dirasakan di pesawat selain harganya yang sangat murah. Itu adalah pengalaman.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved