Kalahkan 140 Negara, Mobil Berbahan Bakar Sampah Plastik Karya Mahasiswa Indonesia Jadi Juara Dunia

Mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam Tim dari UGM Yogyakarta berhasil menorehkan prestasi di tingkat internasional.

bbc indonesia
Tim dari UGM memenangkan lomba inovasi teknologi tingkat dunia, mengalahkan peserta dari 140 negara. 

Mereka adalah satu-satunya wakil dari Asia, yang berhasil mengalahkan lebih 3.000 ide dari 140 negara.

Di babak final di London, mereka bersaing dengan empat tim lainnya dari Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Prancis dan Australia.

Tim dari UGM memenangkan lomba inovasi teknologi tingkat dunia, mengalahkan peserta dari 140 negara. Foto: BBC Indonesia

"Deg-degan banget. Ternyata kita bisa mengalahkan mereka. Nggak nyangka saja Indonesia bisa menang. Kita saingannya sama (mahasiswa) University Texas (dari Amerika), yang rangking universitasnya tinggi banget. Kita bahagia sekali," ungkap Thya.

Salah satu juri ajang ini, Chris Brauer, direktur inovasi dari University of London menyatakan, kemenangan tim dari Indonesia karena idenya sangat dekat dan relevan.

"Inovasi ini sangat kuat, karena bisa digunakan langsung oleh orang-orang terdekat mereka. Jika diwujudkan, teknologi ini bisa mengubah perilaku kita dan menjaga pemeliharaan lingkungan. Selain itu, dengan teknologinya mereka langsung bisa mencari konsumen, sementara peserta yang lain lebih fokus untuk ke bisnis," ujar Brauer.

Thya, bagian dari tim UGM

Dan plastik yang bisa digunakan adalah botol-botol ataupun plastik bening.

Bisakah diwujudkan di Indonesia?

Menurut Herman, teknologi yang diciptakannya bersama rekan-rekannya ini sangat bisa diaplikasikan di Indonesia.

"Terutama di Jakarta, karena sangat banyak mobil. Dan teknologi ini kita khususkan untuk mobil bermesin agak longgar, misalnya mobil MVP (multi-purpose vehicle) atau (sport utility vehicle) SUV, di Jakarta cukup banyak," kata Herman.

Mesin agak longgar diperlukan untuk memberikan tempat bagi pengolahan limbah plastik.

Lebih jauh lagi mereka berharap energi berbahan bakar limbah plastik ini menjadi salah satu energi yang digunakan di masa depan.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved